Ia menilai Meita Irianty tidak mewakili sebagai background dia sebagai ahli parenting.
Bunga juga menyebut, di beberapa kesempatan MI kerap memberikan nasehat agar para pegawainya bekerja dengan baik serta tidak melakukan tindakan kekerasan kepada anak.
"Dia sering menerapkan hal itu terhadap guru-gurunya. Tapi, kami tidak tahu nih, kenapa sih, kok yayasan yang malah melakukannya,” tegas dia.
Bunga turut menyinggung ekosistem kerja yang dibangun oleh Meita.
Meita Iriyanti diketahui memperlakukan para pegawai seperti pembantu.
Pegawainya dibebani dengan pekerjaan di luar jobdesk.
“Pada saat interview kerja, jobdesk kami sebagai guru dan pengasuh."
Baca juga: Bayi Berusia 6 Bulan Juga Jadi Korban Penganiayaan Pemilik Daycare di Depok
"Bukan pembantu atau ART dia pribadi. Tapi, kami dilingkupi ART pribadinya dan ART di sekolah,” imbuh Bunga.
Diketahui Bunga dan rekan-rekannya digaji Rp250 ribu per minggunya. (*)