TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf merespon soal eks politikus PKB Effendy Choirie atau Gus Choi, siap penuhi undangan Tim bentukan PBNU atau Panitia Khusus (Pansus) PKB.
Pria yang kerap disapa Gus Ipul tersebut berharap Gus Choi bisa memberikan informasi hingga nantinya bisa jadi referensi untuk PBNU.
"Mudah-mudahan kita bisa dapat informasi yang katakanlah menjadi referensi bagi pengambilan keputusan oleh PBNU," kata Gus Ipul kepada awak media di kantor PBNU, Jakarta, Selasa (6/8/2024) petang.
Ia menjelaskan bahwa Pansus PKB bekerja melalui panel-panel. Panel-panel tersebut kata Gus Ipul, yang menemui narasumber-narasumber.
"Ada narasumber yang diundang memang, tapi ada narasumber yang datang," terangnya.
Dikatakannya bahkan dalam Pansus PKB tersebut ada narasumber yang diundang dan datang secara sukarela.
"Nanti saya dengar ada beberapa yang datang untuk memberikan informasi maupun keterangan. Kalau nggak salah hari Jumat nanti sudah dicatat oleh tim," terangnya.
Sebelumnya eks politikus PKB Effendy Choirie atau Gus Choi mengatakan dirinya akan penuhi undangan Tim bentukan PBNU atau Panitia Khusus (Pansus) PKB.
Diketahui Pansus PKB, telah mengundang Gus Choi, guna menjelaskan detail sejarah bagaimana Muhaimin Iskandar akhirnya menjadi ketua umum PKB.
"Saya sebagai kader NU, harus menghormati undangan PBNU yang ditandatangani Waketum dan Wakil Sekjen PBNU, tembusan Rais Aam dan Ketum PBNU," kata Gus Choi dihubungi, Selasa (6/8/2024).
Baca juga: Rentetan Konflik Baru PBNU-PKB, Saling Sindir hingga Cak Imin dilaporkan ke MKD
Menurutnya undangan tersebut bukan undangan orang perorang dari PBNU. Melainkan institusi PBNU.
"Karena itu saya harus hadir menghormati dan takdzim kepada PBNU," jelasnya.
Apalagi kata Gus Choi dirinya merupakan kader NU yang pernah jadi ketua fraksi PKB.
"Partai (PKB) yang didirikan NU dan pernah jadi ketua muktamar luar biasa PKB. InsyaAllah saya akan menjawab semua pertanyaan dari PBNU yang saya alami dan saya ketahui," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, konflik terbuka antara PBNU dan PKB mencuat dalam sejumlah momentum di antaranya saat tahapan Pilpres 2024 dan pembentukan Pansus Haji DPR.
Konflik terbuka tersebut ditandai dengan pernyataan-pernyataan antara Ketua PBNU Gus Yahya dan Ketua Umum PKB Cak Imin baik di media sosial maupun media massa.
Baca juga: Sekjen PKB Tak Penuhi Undangan, PBNU Buka Peluang Sowan Ke Maruf Amin Hingga Undang Tokoh Lain
Kini Panitia Khusus (Pansus) yang bertugas mendalami hubungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai bekerja.
Teranyar Pansus PKB bentukan PBNU tersebut telah mengundang mantan Sekjen PKB, Muhammad Lukman Edy serta Sekjen PKB Hasanuddin Wahid.