Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi muda didorong terus mengajak semua orang untuk perbaikan lingkungan hidup.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri (Wamen) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Alue Dohong, usai menghadiri ajang Festival LIKE-2 (Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Eenergi) yang inisiasi oleh Kementerian LHK dalam rangka road to COP ke-29 UNFCCC 2024.
"Generasi muda, generasi Z, maupun Alfa dan sebagainya adalah pewaris masa depan bangsa, dengan kualitas dan penguasaan yang bagus, cara berkomuniaksi yang bagus akan membuat anak anak muda bagian dari komunitor pada stake holder untuk menyampaikan gagasan tentang lingkungan hidup dan kehutanan,” katanya dalam keterangan, Senin (12/8/2024).
Alue Dohong berharapnforum LIKE -2 ini jadi pemacu dan motivasi serta untuk mengajak rekan yang lain.
Artinya hal ini jadi simpul untuk mengajak generasi muda mengimplementasikan gagasan-gagasan mereka tentang lingkungan hidup dan kehutanan.
Dikatakan Wamen Alue Dohong, Indonesia butuh diplomasi lingkungan, lomba-lomba ini bagian dari membagun para calon diplomat atau ngosiator ulung yang kuasa substansi, strategi dan memperkuat misi Indoesia sebagai leading by example di tingkat global
“Jangan pernah lelah mencintai bangsa ini. Jangan pernah lelah menjaga lingkunganan hidup dan kehutanan. Jangan pernah lelah mengajak semua orang untuk melakukan tindakan yang baik bagi perbaikan lingkungan hidup dan kehutanan," ujarnya.
Seperti diketahui, generasi muda dapat mendukung transformasi perubahan sosial dan ekonomi serta meningkatkan hubungan kita dengan alam.
Menurut Wamen Alue Dohong, peran generasi muda dalam menangani permasalahan lingkungan sangat penting untuk dilibatkan.
Generasi muda memiliki pandangan yang progresif dalam isu-isu seperti keadilan sosial dan perubahan iklim.
Dengan kata lain, generasi muda memiliki peran penting untuk proses perubahan dan keberlanjutan dalam pelestarian lingkungan.
Selain itu, generasi muda yang memiliki jumlah populasi yang signifikan juga harus mulai didorong untuk terlibat aktif secara langsung untuk mulai memikirkan serta masuk dalam ranah diskusi dan perumusan kebijakan dalam tataran diplomasi lingkungan.
Dikatakan Wamen, Diplomasi Lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh seluruh aktor baik itu negara-negara, organisasi internasional, kelompok masyarakat, dan yang lainnya untuk mempromosikan kerja sama global dalam isu-isu lingkungan.
Seperti perubahan iklim, keanekaragaman hayati, konservasi sumber daya alam, dan polusi.
Tujuannya adalah untuk mencapai kesepakatan, mengadopsi kebijakan, dan mengimplementasikan tindakan yang memperbaiki atau mengatasi masalah lingkungan secara bersama-sama.
“Generasi muda juga memiliki inovasi dan solusi yang segar dan kreatif untuk mengatasi tantangan permasalahan lingkungan. Lebih lanjut, generasi muda juga bisa membuktikan juga bisa ikut terlibat dalam partisipasi pengambilan keputusan, aksi langsung dan gerakan sosial, serta kolaborasi internasional," ujarnya.
Baca juga: Wamen LHK Bersama Pejabat Eselon I & Puteri Indonesia Lingkungan Bersepeda Susuri Kota Solo
"Generasi muda harus didorong dan diberikan perhatian khusus agar mereka terlibat dalam gerakan lingkungan secara berkelanjutan. Dengan demikian, generasi muda perlu dipersiapkan untuk menjadi pemimpin lingkungan,” pungkasnya.