Idrus pun sempat menunjukkan Surat Keputusan (SK) yang ditandatanganinya saat menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golkar terkait dengan kepengurusan Bahlil sebagai Bendahara DPD 1 Partai Golkar Provinsi Papua.
"Bahlil itu pada saat saya jadi Sekjen dan Ketua Umumnya Aburizal Bakrie itu pernah menjabat, kita SK-kan sebagai Bendahara DPD 1 Partai Golkar Provinsi Papua. Ini jadi memenuhi syarat, jadi kalau ada goreng-goreng seperti ini ini mungkin tidak tahu yang kita maafin," kata dia.
"Makanya kita akan beritahu makanya saya terpanggil untuk menjelaskan ya Saudara Bahlil memenuhi syarat ya secara organisatoris seperti itu," sambung dia.
Diberitakan sebelumnya Bahlil mengaku tidak tahu menahu dengan kondisi yang terjadi pada partai Golkar pasca mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum.
Bahlil mengatakan ia bukan merupakan pengurus DPP Golkar.
"Saya enggak tahu ya, saya betul kader Golkar tapi bukan pengurus DPP. Jadi saya tidak tahu apa yang terjadi di sana," kata Bahlil di IKN, Kalimantan Timur pada Senin, (12/8/2024).
Bahlil mengaku hubungannya dengan Airlangga baik dan bersahabat.
Dalam pertemuannya dengan Airlangga di IKN, kata dia, hanya membahas soal kerjaan.
"Saya sama dia sahabat baik. Kami biasa saja, biasalah ngomong kerjaan," kata dia.
Baca juga: Bukan sebagai Plt Ketum Golkar, DPD I dan DPD II Ingin Bahlil Jadi Pengganti Airlangga Hartarto
Ia enggan berkomentar soal Pilkada serentak yang akan dihadapi Golkar setelah mundurnya Airlangga Hartarto.
Termasuk saat ditanya apakah mundurnya Airlangga akan berpengaruh terhadap pencalonan sejumlah kader Golkar di Pilkada.
"Saya no komen soal itu," kata dia.