Untuk itu, kata dia, partai Golkar mendukung kadernya maju menjadi calon walikota Banjarmasin.
"Golkar komitmen mendukung kadernya yang terbaik. Saya mohon doa kepada semua mudah-mudahan Pak Yuni sukses, dan wakilnya Pak Rian," kata dia.
"Partai Golkar kan lucu kalau tidak mendukung kadernya di mana beliau, orang tuanya juga tokoh Golkar yang tidak disanksikan lagi kesuksesan beliau. Dan sudah pantas lah. Tidak ada celah untuk Pak Yuni untuk tidak dicalonkan," sambung dia.
Yuni mengaku bersyukur atas penyerahan SK rekomendasi dari DPP tersebut.
Dengan SK tersebut ia mengaku bercita-cita untuk melanjutkan ayahnya, H Abdussamad Sulaiman, di Partai Golkar.
"Tentunya Golkar alhamdulillah memenangkan Pileg kemarin, tetapi kan masih belum cukup ini untuk kita bisa mengusung sendiri dengan 9 kursi, jadi kami kurang dua kursi dan alhamdulillah saudara Rian untuk juga bisa kita, insya Allah PAN juga akan mendukung kita," kata dia.
Ia mengatakan setelah ini dirinya akan konsentrasi untuk pendaftaran di KPU.
Yuni juga menegaskan kesiapan mesin partai untuk memenangkan dirinya dalam Pilwalkot Banjarmasin 2024.
"Untuk mesin partai itu sudah siap, sudah sangat siap, sudah saya siapkan dari awal. Tinggal bergerak saja lagi," kata dia.
Terkait dengan SK rekomendasi sebelumnya yang dikeluarkan DPP Golkar untuk Bapaslon Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin Arifin Noor dan Supian Akbari, ia mengatakan telah mengetahuinya.
Namun, kata dia, dengan adanya perubahan dari DPP Partai Golkar melalui SK rekomendasi yang diterimanya, maka dirinya akan melakukan konsolidasi internal dengan kader-kader Golkar di Kota Banjarmasin.
Ia pun mengajak seluruh kader Golkar di Kota Banjarmasin untuk menghormati keputusan DPP Partai Golkar.
Selain itu, Yuni juga bertekad untuk membangun keharmonisan kepada kader-kader Golkar yang merasa kecewa terkait perubahan SK rekomendasi tersebut.
"Pokoknya saya nggak mau ada saling kekecewaan. Nggak mau. Saya harus kebersamaan. Kita harus bergembira, tidak ada boleh ada rasa kekecewaan," kata dia.