"Tidak ada bunga potong dalam rangkaian ini, seperti yang biasa digunakan dalam dekorasi bunga. Semua bahan bisa digunakan kembali dan didaur ulang," jelas Ivan.
Tantangan terbesar bagi Ivan adalah bagaimana membuat rangkaian bunga tanpa bunga potong.
"Saya harus berpikir kreatif dan menemukan alternatif yang tetap memancarkan keindahan tanpa melanggar prinsip keberlanjutan yang diajarkan oleh Paus dalam Laudato Si'," katanya.
Proses pembuatan bunga tangan ini penuh dengan eksperimen, bongkar pasang hingga akhirnya menemukan komposisi yang sempurna.
"Proses kreatif ini benar-benar menantang.
Dari mencari material hingga menyusun rangkaian, semuanya memerlukan kesabaran dan pengujian," ungkap Ivan.
Simbol-simbol seperti daun kelapa yang mewakili laut Indonesia, begitu juga, kapas, rempah, dan aneka sayuran yang cantik, menjadi elemen penting yang Ivan sertakan dalam karyanya.
Baca juga: Paus Fransiskus Puji Semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan Serukan Perdamaian
Ketika momen puncak tiba dan bunga tangan itu diserahkan kepada Paus Fransiskus oleh dua anak Indonesia, Ivan merasa seluruh perjuangannya terbayar lunas.
"Melihat bunga tangan saya diterima oleh Paus adalah pengalaman yang sangat mengharukan.
Saya merasa diberkati bisa memberikan sesuatu yang spesial dalam momen bersejarah ini," kata Ivan dengan senyum bangga.
Pengalaman ini sendiri sudah menjadi penghargaan yang tidak ternilai baginya.
"Kreasi ini adalah bentuk rasa cinta saya pada Indonesia dan kekayaannya. Saya berharap, melalui karya ini, semakin banyak orang yang terinspirasi untuk menghargai keragaman budaya dan alam kita," tutup Ivan.
Karya Ivan Linggar ini tidak hanya memperkaya perjalanan kariernya, tetapi juga menjadi contoh bagaimana seni dapat menyampaikan pesan-pesan kebangsaan dan cinta terhadap lingkungan.
Dengan mengikuti ajaran Laudato Si', Ivan berhasil menyatukan keindonesiaan dan keberlanjutan dalam satu rangkaian bunga tangan yang unik dan penuh makna.
Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Kreasi Ivan Linggar: Bunga Tangan Istimewa untuk Paus Fransiskus