Dirjen Dikti Kemendikbudristek, Abdul Haris, mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Rektor Undip hingga Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip terkait adanya tim pencari fakta tersebut.
"Kemdikbudristek telah menerjunkan Tim Inspektorat Jenderal untuk melakukan fact finding terhadap hasil investigasi internal UNDIP dan telah berkoordinasi dengan Rektor, Dekan, dan AIPKI," kata dia kepada wartawan, Sabtu (7/9/2024).
Lebih lanjut, Abdul mengungkapkan pihaknya akan menerbitkan pertauran terkait pencegahan dan penanganan kekerasan di perguruan tinggi dalam waktu dekat.
Aturan itu, jelas Abdul, sebagai penguatan dan perluasan peraturan untuk segala bentuk kekerasan yang meliputi kekerasan seksual, kekerasan fisik, kekerasan psikis, perundungan, diskriminasi dan intoleransi, serta kebijakan yang mengandung kekerasan.
"Harapannya agar kejadia serupa tidak terulang dan kami memiliki dasar hukum yang kuat dan sistematis dalam melakukan pencegahan dan penanganan kasus kekerasan di lingkungan perguruan tinggi," tutur dia.
Hingga saat ini, Polda Jawa Tengah (Jateng) telah memeriksa 11 saksi dalam kasus dokter Aulia.
Saksi-saksi itu terdiri dari ibu korban, teman-teman, hingga pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Iya sudah ada 11 saksi yang telah diperiksa selama dua hari ini," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Pol. Johanson Simamora, Kamis (5/9/2024), dikutip dari TribunJateng.com.
Selain keterangan saksi, Johanson menyebut akan memperdalam dari bukti-bukti di lapangan baik bukti dari pelapor maupun hasil investigasi Kementerian Kesehatan. "Nanti bukti dan keterangan saksi Kami oleh dengan metode scientific crime investigation," imbuhnya.
Sebelumnya, ibu Dokter Aulia, Nuzmatun Malinah (57), memutuskan melaporkan kematian putrinya ke Polda Jateng, Rabu (4/9/2024).
Laporan itu berkaitan dengan dugaan tindak pidana perbuatan tindak menyenangkan, penghinaan, dan pemerasan.
Dokter Aulia ditemukan tewas di kamar kosnya pada 12 Agustus 2024, setelah menyuntikkan obat penenang ke tubuhnya sendiri.
Diduga, dokter Aulia mengakhiri hidupnya karena mengalami perundungan selama mengikuti PPDS di RSUP Dr Kariadi Kota Semarang.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Segini Jumlah Saksi yang Telah Diperiksa Penyidik Polda Jateng Soal Kematian Dokter Aulia Risma
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Rina Ayu, TribunJateng.com/Iwan Arifianto)