TRIBUNNEWS.com - Rektor Universitas Diponegoro (Undip), Suharnomo, menjadi sorotan buntut kematian dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PDDS), Aulia Risma Lestari.
Sebab, di tengah bergulirnya kasus kematian Dokter Aulia, Suharnomo meminta jajaran Undip tak membicarakannya.
Ia berharap jajaran sivitas akademika Undip tak membuat pernyataan tentang kasus Dokter Aulia.
"Saya minta jajaran civitas akademika berhenti berpolemik dan berdebat tentang peristiwa kematian mahasiswa PPDS Fakultas Kedokteran UNDIP."
"Setop sekarang juga. Tidak usah membuat pernyataan-pernyataan dan tidak usah terpancing, kita tunggu sampai ada hasil penyidikan resmi dari kepolisian," ungkap Suharnomo, Jumat (6/9/2024), dikutip dari situs resmi Undip.
Lebih lanjut, ia juga berharap publik tak berspekulasi mengenai kematian dokter Aulia.
Ia ingin polisi bisa berfokus melakukan penyidikan.
"Kami mohon pengertian, mari kita berikan waktu kepolisian untuk melaksanakan tugasnya."
"Rasanya, pembahasan kematian dokter Aulia Risma Lestari sudah menjadi masalah hukum, sehingga pihak-pihak di luar penyidik sebaiknya menahan diri."
"Jangan sampai masalah ini menjadi keruh dan menjadi bola liar," imbuh dia.
Harta Kekayaan Suharnomo
Diketahui, Suharnomo resmi dilantik menjadi Rektor Undip pada 29 April 2024.
Baca juga: Sosok Rektor Undip Suharnomo yang Minta Kampus Setop Bicara Kematian dr Aulia, Baru Dilantik April
Namun, menurut catatan elhkpn.kpk.go.id, ia terakhir kali menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Desember 2022.
Saat itu Suharnomo masih menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Undip.
Menurut LHKPN miliknya, Suharnomo tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp1.618.600.500.