Gus Salam mengungkapkan, banyak pihak di tingkat struktural maupun kultural NU merasa gelisah dengan kesalahan manajemen di PBNU saat ini.
Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya kegaduhan, keresahan, dan kebijakan PBNU yang kontroversial serta kontraproduktif di dalam pengelolaan organisasi.
Atas fenomena tersebut, pihaknya lantas berinisiatif memfasilitasi penyelenggaraan MLB.
Menurutnya, MLB ini tidak muncul secara tiba-tiba dan hanya terkait pergantian struktur kepengurusan PBNU.
Wacana ini bergulir sejak enam bulan setelah Gus Yahya dilantik sebagai Ketua Umum PBNU di Muktamar Lampung pada akhir 2021, ditambah sejak Bendahara Umum PBNU Mardani H. Maming ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
“Mulai sejak kontroversi bendahara umumnya terkena kasus, kemudian politisasi satu abad NU oleh Menteri BUMN,” kata Gus Salam.
Dia menambahkan, masalah lain termasuk intervensi terhadap Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), serta keterlibatan PBNU yang aktif pada Pilpres 2024 yang dianggap bertentangan dengan khittah NU.
Kemudian juga soal kisruh PBNU dengan PKB dan upaya mengkudeta Muhaimin Iskandar dari Ketua Umum.
“Itu benar benar menggunakan mesin organisasi,” tutur Gus Salam.
Belum Tentukan Tanggal
Meskipun sudah mengumumkan akan menggelar MLB NU, Gus Salam mengaku pihaknya belum menetapkan tanggal untuk melaksanakan rapat tertinggi di organisasi tersebut.
Sejauh ini, panitia MLB NU tengah melakukan koordinasi dan konsolidasi.
“Kalau rencana pelaksanaan MLB-nya sampai hari ini masih belum kita tentukan. Kenapa? Karena kita perlu koordinasi dan konsolidasi,” tutur Gus Salam.
Gus Salam menerangkan, pihaknya baru menjadwalkan kegiatan Pra-MLB yang melibatkan minimal 50 plus satu PWNU, PCNU, dan PCINU.
Selain itu, ia mengatakan telah menyusun argumentasi mengenai perlunya mengganti struktur kepengurusan PBNU yang dipimpin Gus Yahya dalam Risalah Amanat Bangkalan.