Presiden Jokowi membantah bahwa Indonesia kembali membuka keras ekspor pasir laut. Ia pun meminta agar semua pihak tidak keliru memahami isu pembukaan keran ekspor pasir laut usai Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyelesaikan revisi dua Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag).
Jokowi menjelaskan bahwa yang diekspor sejatinya bukan pasir laut, melainkan sedimentasi yang mengganggu jalur layar kapal.
"Sekali lagi, itu bukan pasir laut, ya. Yang dibuka itu sedimen, sedimen. Yang mengganggu alur jalannya kapal," kata Jokowi memberikan keterangan di Menara Danareksa, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2024).
Baca juga: VIDEO Respons Jokowi Soal Prabowo akan Bentuk 44 Kementerian: Kewenangan Presiden Terpilih
Mantan Wali Kota Solo itu menyatakan, sedimen dan pasir laut adalah dua hal yang berbeda.
Meski begitu, dia mengakui bahwa wujud sedimen seperti pasir.
"Sekali lagi bukan, kalau diterjemahkan pasir beda lho, ya. Sedimen itu beda, meskipun wujudnya juga pasir, tapi sedimen. Coba dibaca di situ, sedimen," ujar Jokowi.