TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah nama tokoh diisukan menjadi menteri di kabinet pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang akan dilantik 20 Oktober 2024.
Diantaranya nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra dan Fadli Zon kini ramai dibicarakan akan menjadi menteri Prabowo.
Yusril Mengaku Siap
Mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra mengaku siap, jika diminta menjadi menteri dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kelak.
Yusril bahkan meyakini dirinya bisa menyelesaikan tugas dengan baik, jika diberi amanah menjadi menteri nanti.
Dia mengaku sudah memiliki banyak pengalaman, apalagi yang berkaitan dengan hukum.
Sebagaimana diketahui, Yusril telah tiga kali menempati jabatan sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan Indonesia, yakni Menteri Hukum dan Perundang-undangan pada Kabinet Persatuan Nasional, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Kabinet Gotong Royong, dan terakhir sebagai Menteri Sekretaris Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu.
Dengan berbekal pengalaman tersebut, Yusril meyakini dirinya bisa mengemban amanah apabila diminta menjadi menteri oleh Prabowo nanti.
Kendati demikian, Yusril menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Prabowo dan Gibran soal pemilihan menteri itu.
Sementara itu pada pilpres 2024 kemarin Yusril masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran sebagai Wakil Dewan Pengarah.
Yusril juga menjadi Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran Mahendra saat menghadapi sengketa hasil pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Respons Fadli Zon
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, menjawab isu dirinya bakal menjadi menteri di era pemerintahan presiden terpilih Prabowo.
Menurut Fadli Zon, urusan komposisi menteri merupakan ranah presiden terpilih.
Fadli Zon tidak ingin berandai-andai, jika dirinya terpilih menjadi seorang menteri di pemerintahan mendatang.
Dia ingin fokus menyelesaikan tugasnya di parlemen dan melanjutkan kerja-kerja kepartaian.