Prabowo juga membeberkan bahwa Indonesia mempunyai energi geotermal yang cukup banyak.
"Kita punya batubara yang sangat banyak, kita punya energi dari air yang sangat besar. Saudara-saudara sekalian, pemerintah yang saya pimpin nanti, akan fokus untuk mencapai swasembada energi," ungkapnya.
Ubah Skema Subsidi Langsung
Prabowo ingin memastikan subsidi langsung kepada masyarakat tepat sasaran.
Ia menuturkan, jika perlu penyaluran subsidi itu dirombak supaya bisa sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Saudara-saudara sekalian, juga semua subsidi, bantuan kepada rakyat kita yang masih dalam keadaan susah harus kita yakin subsidi-subsidi itu semua sampai ke yang membutuhkan," kata Prabowo.
"Kita harus berani meneliti dan kalau perlu kita ubah subsidi itu harus kepada langsung keluarga-keluarga yang membutuhkan itu."
"Dengan teknologi digital, kita akan mampu sampai subsidi itu sampai ke tiap keluarga yang membutuhkan. Tidak boleh aliran-aliran itu tidak sampai yang membutuhkan itu," imbuhnya.
Hilirisasi
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyinggung soal hilirisasi.
Ia mengatakan, Indonesia harus melakukan hiliriasi untuk menambah kekuatan ekonomi.
"Kita harus melakukan hilirisasi kepada komoditas yang kita miliki."
"Semua komoditas itu harus menambah kekuatan ekonomi kita sehingga rakyat kita bisa mencapai tingkat hidup yang sejahtera," ucapnya.
Hilangkan Kemiskinan
Prabowo yakin pemerintahannya bisa menghilangkan kemiskinan di Indonesia.
"Saudara-saudara sekalian, semua kita percaya dan kita yakin, kita akan punya kekuatan untuk menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia."
"Ini sasaran yang berat. Bahkan, banyak yang mengatakan, ini sesuatu yang tidak mungkin," ucapnya.
Menurut Prabowo, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa mewujudkan hal yang tak mungkin menjadi mungkin.
"Saudara-saudara, pemimpin berani dan baik, akan terpanggil untuk melakukan yang tidak mungkin dan mencari jalan yang tidak mungkin, kita atasi."
"Bangsa yang berani adalah bangsa yang bikin tidak mungkin menjadi mungkin," terangnya.
(Tribunnews.com/Deni/Yohanes)