Dalam sidang doktoral yang digelar di Kampus Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta Selatan pada 7 Juni 2018, Ahrie Sonta diuji oleh 11 penguji dari berbagai perguruan tinggi.
Dikutip dari Tribun Jakarta, Ahrie Sonta meraih gelar doktor setelah menyelesaikan pendidikan selama tiga tahun.
"Alhamdulillah, saya baru selesai selama 3 tahun ini sekolah mendapat beasiswa dari Polri, sekolah untuk S3," kata dia.
Dalam disertasinya, Ahrie Sonta mengangkat tema reformasi budaya Polri.
"Saya ambil tentang filsafat budaya etika. Jadi, disertasinya Model Penguatan Budaya Etika di Kepolisian Tingkat Resor: Suatu Pendekatan Habitus Pierre Bourdieu," kata Ahrie.
Dia juga sempat menempuh pendidikan seperti Politie Academy Apeldoorn di Belanda (2007), Strategic Crime Science Analysis (2007), Crime Scene Analysis by Visual Comparison Munster di Jerman (2007), Joint Special Operation University di Amerika Serikat (2015-2016), dan Nanyang Technological University (NTU) di Singapura (2017).
Perjalanan Karier
Karier Kombes Pol Ahrie Sonta telah malah melintang di Polri. Berbagai jabatan strategis sudah pernah diembannya.
Sebelum diangkat menjadi Sekpri Kapolri Spripim Polri, Ahrie Sonta menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok dengan pangkat AKBP.
Ahrie pun mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) menjadi Komisaris Besar Polisi (Kombes).
Jabatan sebagai Kepala Tim Monitoring Bagmon Robinopsnal Bareskrim Polri serta Kasat Lantas Polres Sidoarjo pernah diembannya.
Kombes Pol Ahrie Sonta Nasution pernah jadi bagian Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Operasi Nemangkawi di Papua.
Ahrie sempat menjadi sorotan kala 'nyempil' dalam rombongan para perwira yang mendampingi Listyo Sigit dalam uji Kapolri di DPR.
Bahkan, Ahrie Sonta yang saat itu sebagai Kapolres menjadi satu-satunya perwira menengah yang diajak dalam rombongan bersama para jenderal.
Kehadiran para jenderal polisi bersama Listyo Sigit ke DPR RI untuk menunjukkan Korps Bhayangkara tetap solid.