Kesedihan masih terlihat dari raut wajah Ni'am yang murung. Ia tampak gelisah menunggu kedatangan jasad putri sulungnya.
Kegelisahan itu tercermin dari gerak-geriknya yang berpindah-pindah posisi dari duduk di bangku plastik tersebut ke beberapa sudut rumah, hingga membaringkan diri di teras rumah yang lebih mirip seperti pendopo.
Di salah satu kursi juga tampak wanita dengan wajah mirip dengan korban, Sinta Hadiyani, yang ternyata adalah kembarannya: Santi.
Santi pun berbagi cerita kepada Tribunnews perihal dirinya dan korban
Ia mengaku dirinya dan korban merupakan anak kembar dari enam bersaudara.
Santi dan Sinta terlahir kembar di Babakan, Kabupaten Tangerang, pada April 1984 lalu.
Namun, Sinta lahir terlebih dahulu atau anak pertama, hanya berselang lima menit dari Santi.
"Ya, kami adalah anak kembar," ujar Santi.
Santi mengaku masih belum percaya saudara kembarnya meninggal dengan tragis yakni dimutilsasi oleh pelaku bernama Fauza Fahmi.
Santi kemudian memperlihatkan sebuah foto yang menjadi kenangannya bersama Sinta
Santi kemudian menceritakan, saat masih kanak-kanak, ia dan Sinta tinggal terpisah.
Sinta tinggal di rumah orang tua mereka di Kabupaten Tangerang, dan Santi tinggal di kediaman neneknya, di Jakarta.
Pemisahan tempat tinggal mereka, kata Santi, dikarenakan alasan ekonomi orang tua mereka.
Meski demikian, sebagai kakak dan adik, mereka tetap selalu main berdua.