Suara tembakan senapan berpeluru hampa kemudian bersahut-sahutan seiring pergerakan mereka.
Bom asap berwarna-warni juga terlihat mewarnai pergerakan mereka.
Baca juga: TNI AL dan Angkatan Laut Rusia Selesai Latihan Militer Orruda 2024 di Surabaya
Mereka tampak bergerak dalam kelompok-kelompok kecil.
Mereka berteriak, bertiarap, dan berlari sambil menembakkan senapan berpeluru hampa.
"Tiarap, tiarap, tiarap."
Tank Abrams ADF merangsek masuk dikelilingi personel TNI dan ADF.
Tak berapa lama, mereka telah berada di sasaran berupa sebuah rumah dengan bendera merah di depannya.
Dari kejauhan, terlihat mereka mendobrak masuk dan menembakkan senjata peluru hampanya ke dalam rumah.
Latihan selesai, dan para prajurit kembali ke posko untuk mendengarkan arahan dari pimpinannya masing-masing.
Total pasukan pendarat yang terlibat dalam latihan itu mencapai 300 personel gabungan dari TNI dan ADF.
Chief of Joint Operations ADF Vice Admiral Justin Jones usai latihan mengatakan latihan operasi pendaratan amfibi adalah salah satu yang paling rumit dalam dunia peperangan.
Latihan tersebut pertama kali dirancang oleh Joint Operations ADF sejak satu setengah tahun lalu.
Namun, kata dia, latihan tersebut mulai dibahas kedua negara sekira setahun lalu.
Baca juga: Kasus Penyerangan Warga di Deli Serdang, 45 Oknum TNI Diamankan
Dalam latihan itu, angkatan bersenjata kedua negara telah berbagi pengalaman, transfer kemampuan, pengetahuan tentang taktik, teknik, prosedur, maupun informasi tentang operasi pendaratan.