Latihan tersebut, ujarnya, menempa kepercayaan, kredibilitas, dan pengetahuan satu sama lain.
Menurutnya, hal tersebut merupakan kata-kata kunci penting yang mendasari pilihan kedua angkatan bersenjata menggelar latihan.
"Apa yang anda lihat hari ini adalah bentuk perang paling rumit yakni perang amphibious. Namun yang hari ini dibuat lebih sederhana," ujarnya saat konferensi pers.
"Bagi saya sendiri, latihan ini menunjukkan hubungan yang telah dibangun bertahun-tahun dengan baik dan semua prajurit yang terlibat dalam Keris Woomera dalam beberapa pekan ini," sambungnya.
Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal) Letjen TNI Marinir Nur Alamsyah usai latihan mengatakan latihan tersebut melibatkan ribuan prajurit baik dari TNI dan ADF.
Ia mengatakan latihan Keris Woomera merupakan latihan yang sangat penting untuk memupuk hubungan baik dan pengertian yang sama antara dua negara.
"Hari ini yang terlibat personel kira-kira 3 ribu orang. 1.500 dari Australia dan 1.500 dari Indonesia," ucap Nur Alamsyah.
Dalam latihan Keris Woomera 2024, ucapnya, tidak hanya latihan operasi militer perang saja melainkan
juga operasi militer selain perang.
"Tidak hanya operasi pendaratan amphibi, kemudian latihan penembakan, tetapi juga ada latihan non-combatant evacuation operation, yang dalam ini bisa kita kerjakan bersama. Apabila terjadi sesuatu di Indonesia maupun di Australia," ungkap Nur Alamsyah.
"Mungkin nanti ke depan kita akan juga bisa kerjakan beberapa latihan bersama yang kaitannya juga dengan military operation at the land war, seperti misalnya disaster relief operation (operasi penanggulangan bencana), dan sebagainya yang berkaitan dengan selain operasi perang," sambungnya.
Latihan Bersama Keris Woomera yang digelar sejak 3 November sampai 16 November 2024 itu merupakan latihan gabungan terbesar yang pernah digelar antara TNI dan ADF.
Latihan itu secara resmi dibuka melalui sebuah upacara pembukaan di Geladak kapal HMAS Adelaide, Darwin, Australia pada Minggu (3/11/2024).
Selanjutnya, sebanyak 25 prajurit Hiu Petarung TNI AL dari Batalyon Infantri 3 Marinir di bawah pimpinan Komandan Kompi (Danki) Kapten Mar Adam Keulana juga melaksanakan latihan Pendaratan Amfibi bersama ADF di Pulau Bathrust, Australia pada Selasa (5/11/2024).
Baca juga: Kesaksian Dokter Inggris: Sniper Israel Targetkan Anak-anak Gaza dengan Satu Tembakan di Kepala
Kemudian mereka juga sempat melakukan latihan perang kota jarak dekat bersama personel ADF di Markas 1st Brigade Royal Australian Regiment, Robertson Barrack, Darwin Australia.
Latihan Pendaratan Amfibi yang digelar dalam rangkaian latihan juga merupakan yang pertama kali dilakukan antara TNI dan ADF.