TRIBUNNEWS.COM - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) diincar oleh banyak partai politik (parpol) usai lengser.
Hal ini muncul usai PDIP sudah menyatakan bahwa Jokowi dan keluarganya yaitu Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka dan menantu Jokowi, Bobby Nasution bukan bagian dari partai berlambang banteng tersebut.
Adapun hal tersebut diungkapkan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto pada 24 November 2024 lalu.
"Saya tegaskan kembali bahwa Pak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan," jelasnya.
Hasto beralasan apa yang dilakukan Jokowi sudah tidak sejalan dengan cita-cita PDIP.
"Cita-cita partai yang diperjuangkan sejak pada masa Bung Karno, sejak PNI ketika kita membangun republik ini, sudah tidak lagi sejalan di dalam pembicaraan dan praktik-praktik politiknya," jelasnya.
Pasca pernyataan Hasto tersebut, banyak partai yang diisukan menginginkan Jokowi.
Contohnya adalah Golkar lewat pernyataan dari Sekjen, Muhammad Sarmuji.
Dia menegaskan Golkar menyambut baik jika Jokowi memilih partai berlambang pohon beringin tersebut menjadi pelabuhan selanjutnya.
"Bahwa kemudian Pak Jokowi setelah menimbang lalu merenung kemudian menentukan pilihan ke Golkar misalkan, tentu Golkar akan menerima dengan tangan terbuka sebagaimana Golkar menerima orang lain juga," ujar Sarmuji di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/12/2024).
Baca juga: Tim Edy Rahmayadi Sebut Kekerabatan Bobby Nasution dan Jokowi Pengaruhi Pilkada Sumut
Selanjutnya, ada Partai Gerindra yang turut mengincar Jokowi. Adapun hal tersebut disampaikan Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani.
Muzani mengungkapkan bahwa merupakan suatu kehormatan jika mantan Wali Kota Solo itu benar-benar mau bergabung dengan partai pimpinan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
"Jika beliau mau bergabung tentu bagi kami kehormatan yang amat besar. Karena itu kami merasa mendapatkan kehormatan, tentu saja."
"Tetapi kan akhirnya terpulang kepada beliau semua," katanya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2024).