News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rommy Sempat Minta Mardiono Taubatan Nasuha, Kini Duduk Satu Meja di Pembukaan Mukernas II PPP

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (13/12/2024) malam.

Menurut dia, Mukernas ini harus mencatat bahwa kepemimpinan DPP PPP kali ini secara nyata gagal dan sudah kehilangan legitimasi secara moral. 

Awalnya, Rommy menyampaikan, jika Mukernas II PPP ini memang memiliki tema transformasi. Maka, ada banyak hal yang harus ditranformasikan. 

"Pertama, kaderisasi. 5 tahun terakhir PPP stagnan tanpa kaderisasi. Yang ada justru mengubah diri menjadi semata-mata partai elektoral. Padahal kekuatan PPP adalah grass root kader yang terpelihara hingga Ranting," kata Rommy, Jumat (13/12/2024). 

Kedua, kata Rommy, perlu ada transformasi jati diri. Menurutnya, PPP telah kehilangan identitas sebagai partai umat. Maka, PPP harus merebut kembali hati umat. 

"Ketiga, Kepemimpinan. Alih-alih memperluas basis, PPP justru sibuk dengan pergantian senyap Suharso ke Mardiono yang berujung pada tidak lolosnya PPP," terangnya. 

Lebih lanjut, Rommy mengatakan Mukernas ini harus menjadi forum evaluasi PPP atas kegagalan pemimpin puncaknya dalam menahkodai partai. 

"Plt Ketum PPP kali ini, adalah yang Plt terlama dalam sejarah partai. Ini sangat tidak sehat," tegasnya. 

Di sisi lain, Rommy menyebut Pimpinan Majelis partai sudah menyerukan untuk menyegerakan pelaksanaan Muktamar sejak berbulan-bulan silam. Namun, Mardiono terus berkilah menunda dengan berbagai alasan. 

"Terakhir, surat para Pimpinan Majelis pada Oktober 2024 meminta, agar Muktamar segera dilaksanakan di bulan Januari atau Februari 2025. Surat ini bahkan tidak pernah dijawab hingga saat ini," katanya. 

Atas dasar itu, Rommy mengingatkan agar Mukernas PPP ini wajib memutuskan waktu dan tempat pelaksanaan Muktamar, yang diharapkan sesuai dengan permintaan para Pimpinan Majelis yaitu pada bulan Februari 2025. 

Dia juga meminta Mukernas ini harus mencatat bahwa kepemimpinan DPP PPP kali ini secara nyata gagal dan sudah kehilangan legitimasi secara moral. Termasuk, bagaimana PPP tidak lolos ke Senayan dalam Pemilu 2024 ini. 

Baca juga: Nama Gus Ipul, Sandiaga, Hingga Dudung Abdurachman Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP Jelang Muktamar

"Karenanya, selaku Ketua Majelis, saya menyerukan agar Plt Ketua Umum dan seluruh jajaran Pengurus Harian DPP PPP yang merupakan eksekutif/pelaksana kebijakan partai melakukan taubatan nasuha. Tobat yang sungguh-sungguh, dengan secara ksatria mengakui kegagalannya serta meminta maaf secara terbuka kepada seluruh kader PPP atas ketidakmampuannya menjaga PPP di Senayan," terang Rommy. 

"Karena sejak PPP gagal ke Senayan, belum pernah ada permintaan maaf. Yang viral beberapa waktu lalu, justru pernyataan Plt Ketua Umum yang menyatakan "saya tidak gagal, karena saya bukan caleg". Semoga Mukernas kali ini menghasilkan keputusan-keputusan yang mampu menjadi titik tolak kembalinya PPP ke Senayan pada Pemilu 2029," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini