Menurut Puan, hal tersebut menjadi bagian dari toleransi.
"Setiap misa-misa besar seperti Hari Raya Natal, berbagai elemen masyarakat dari bermacam latar belakang agama dan budaya kerap ikut menjaga kenyamanan umat Kristiani," katanya.
"Bahkan ada juga yang turut berpartisipasi membantu keamanan di gereja. Saya melihat hal ini sebagai keharmonisan yang sejati. Indah sekali. Ini adalah Bhinneka Tunggal Ika sesungguhnya," imbuhnya.
Lebih lanjut, mantan Menko PMK tersebut menjelaskan bahwa setiap agama memiliki ajaran yang mendorong umatnya untuk hidup baik dan harmonis dengan sesama.
Puan mengingatkan pentingnya setiap umat menghargai kepercayaan tiap-tiap warga negara sebagai sikap toleran konkret yang harus dipupuk dalam kehidupan sehari-hari.
"Keterbukaan dan sikap saling mendengarkan dapat meredakan segala potensi konflik yang mungkin timbul akibat perbedaan pendapat," ucapnya.
Dengan hidup berdampingan dalam bingkai harmoni keberagaman, Puan meyakini Indonesia dapat mewujudkan lingkungan yang damai.
"Di mana setiap individu merasa aman untuk menjalani kehidupan sesuai dengan keyakinannya masing-masing," ujar Puan.