Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Induk Facebook, Meta Platforms akan meluncurkan alat untuk melindungi dan mempertahankan batas ruang pribadi orang-orang yang menggunakan platform sosial realitas virtualnya.
Hal ini didasarkan karena meningkatnya kekhawatiran tentang keselamatan pengguna dari pelecehan seksual di Metaverse.
Dengan alat barunya ini, akan membuat pengguna memiliki jarak hampir 1,2 meter antara avatar virtual pengguna dan avatar lain saat mengakses aplikasi Horizon Worlds dan Horizon Venues melalui headset Virtual Reality (VR).
Baca juga: Ketika CEO Microsoft Sebut Metaverse Sama Saja dengan Game
Melansir dari situs Reuters.com, Minggu (6/2/2022) Meta mengatakan dalam salah satu postingan blognya, pengaturan default baru ini akan memudahkan pengguna menghindari interaksi yang tidak diinginkan.
Perubahan ini terjadi saat pegguna platform VR termasuk Horizon Worlds telah meningkatkan alarm tentang tindak pelecehan pada avatar dan perilaku kasar lainnya.
Meta menjelaskan alat baru ini akan membuat tangan avatar yang akan menyerang ruang pribadi avatar lainnya menghilang. Meta juga telah memiliki fitur “Zona Aman” yang dapat mengaktifkan gelembung di sekitar avatar mereka saat merasa terancam.
Wakil Presiden Meta Horizon, Vivek Sharma mengatakan perusahaannya percaya batas pribadi baru akan membantu penggunanya merasa aman dan nyaman.
"Ini adalah langkah penting, dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Kami akan terus menguji dan mengeksplorasi cara-cara baru untuk membantu orang merasa nyaman di VR," kata Sharma.
Baca juga: Pemerintah Harus Buat Regulasi Tentang Metaverse
Sharma menambahkan, di masa depan Meta akan menambahkan kontrol seperti membiarkan orang mengubah ukuran batas pribadi mereka.
Facebook Inc yang mengubah namanya menjadi Meta, banyak berinvestasi pada dunia realitas, Metaverse, yaitu lingkungan virtual futuristik yang dapat diakses melalui perangkat yang berbeda dan memungkinkan pengguna dapat bekerja, bersosialissi dan bermain. Platform sosial virtual reality, Horizon Worlds dan Horizon Venues yang berfokus pada peristiwa virtual merupakan repetisi awal dari ruang seperti Metaverse.
Perusahaan ini berada di bawah pengawasan Pembuat undang-undang dan regulator global atas penangan konten bermasalah dan pelanggaran yang ada di platform media sosialnya seperti Facebook dan Instagram.