Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Keseriusan Mark Zuckerberg dalam berekspansi di Metaverse membuat miliarder sekaligus bos Facebook ini, digadang-gadang bisa menjadi pemimpin dunia virtual.
Hal tersebut lantaran Mark Zuckerberg berhasil mengajak 5 miliar orang untuk memasuki dunia Metaverse.
Miliaran orang tersebut diperkirakan akan memenuhi dunia virtual Metaverse pada 2030 mendatang.
Baca juga: Alibaba Terjun ke Metaverse, Suntik Dana 60 Juta Dolar ke Produsen Kacamata AR
Menawarkan ruang digital yang penuh dengan realitas virtual dan augmented, sehingga memungkinkan penggunanya untuk dapat melakukan berbagai aktivitas seperti bekerja, bersosialisasi, dan bermain.
Membuat sebagian orang dari berbagai belahan dunia kepincut untuk mulai menjajal Metaverse.
Bahkan ambisi Mark Zuckerberg terhadap Metaverse telah membuat pihaknya mengganti nama perusahaan dari Facebook menjadi Meta.
Tak hanya sekedar mengganti nama saja, Zuckerberg pun juga turut berekspansi dengan terus menambahkan teknologi web3 dan blockchain pada platformnya.
"Kami percaya metaverse mungkin merupakan generasi berikutnya dari internet, menggabungkan dunia fisik dan digital dengan cara yang gigih dan mendalam dan bukan murni dunia realitas virtual," ujar Zuckerberg dikutip dari The Sun.
Meningkatnya popularitas Metaverse pun disebut dapat menyumbang triliunan dolar AS ke dalam ekonomi dunia.
Menurut laporan perusahaan jasa keuangan asal Amerika Serikat, Citi disebutkan bahwa Metaverse dalam delapan tahun kedepan, dapat menjadi salah satu bisnis investasi dengan keuntungan yang fantastis, mencapai 8 triliun dolar AS hingga 13 triliun dolar AS.
Baca juga: Coba Manasik Lewat Metaverse, Menteri Agama Bakal Adaptasi Teknologi Digital pada Layanan Haji
Meskipun kehadiran Metaverse mengundang pertentangan banyak pihak namun karena Metaverse dapat membawa banyak perubahan baik seperti menghadirkan beragam stablecoin, mata uang digital bank sentral (CBDC), hingga cryptocurrency.
Membuat kehadiran Metaverse dipercaya dapat menjadi satu langkah awal untuk mewujudkan dunia digital yang lebih komprehensif dan inklusif.