News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Bitcoin Ambles Parah ke Posisi 25.000 Dolar, Terendah Sejak 18 Bulan Terakhir

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harga Bitcoin ada di US$ 25.762,63 atau anjlok 5,86% dalam 24 jam terakhir.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar kripto makin merah pada Senin (13/6), dengan harga Bitcoin terjungkal ke level US$ 25.000, terendah sejak 18 bulan terakhir.

Mengacu data CoinMarketCap pada Senin pukul 12.32 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 25.762,63 atau anjlok 5,86 % dalam 24 jam terakhir.

Harga Bitcoin sempat menyentuh US$ 25.117,75, posisi terendah sejak Desember 2020 lalu.

Harga Ethereum turun 5,90 % menjadi US$ 1.352,95, Solana merosot 8,9 % ke posisi US$ 28,66, dan Avalanche melorot 9,87 % jadi US$ 16,27.

Sementara harga mata uang berbasis meme, Dogecoin dan Shiba Inu masing-masing turun 6,98 % menjadi US$ 0,06027 dan 1,51 % ke US$ 0,000008294.

Kemerosotan harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya menggarisbawahi tingkat kewaspadaan risiko investor, yang semakin waspada terhadap aset berisiko.

Baca juga: Update Harga Kripto Senin, Bitcoin Anjlok ke Rp 393 Juta

"Altcoin (mata uang kripto alternatif) secara historis berkinerja buruk selama Bitcoin dalam fase bearish," kata Joe DiPasquale, CEO BitBull, kepada CoinDesk.

"Dan, saat ini mereka memiliki tekanan tambahan dari hambatan peraturan potensial, mengingat sifat penerbitannya, terutama melalui penjualan token dan semacamnya," ujarnya.

Baca juga: Konsumsi Listrik Meningkat, Pemerintah Washington Naikkan Pajak Penambang Bitcoin Sebesar 29 Persen

"Pasar kripto akan tetap sangat rapuh, seperti yang ditunjukkan oleh reaksi negatif terhadap angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan," sebut First Republic.

"Kami perkirakan, kerapuhan ini akan terus mengganggu pasar," imbuh First Republic dalam tinjauan mingguan untuk investor, seperti dikutip CoinDesk.

Pemasangan ATM Bitcoin Merosot

Pemasangan ATM Bitcoin di dunia sepanjang Mei 2022 mengalami penurunan drastis. Menurut data yang dihimpun Coin ATM Radar, pemasangan instalasi ATM Bitcoin turun sebanyak 89,75 persen.

Penurunan ini terpaut jauh dari pemasangan ATM Bitcoin tahun lalu, dimana saat itu jumlah pemasangan ATM mencapai lebih dari 1.971 instalasi. Penurunan ini sebenarnya sudah mulai terlihat sejak awal Januari lalu.

“Sejak Januari, instalasi ATM Bitcoin mengalami perlambatan bertahap, akhirnya turun 89,75 persen dari 1.971 instalasi baru pada Desember 2021,” jelas Coin ATM Radar.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini