Menariknya, kedua startup ini sama-sama baru memperoleh pendanaan di 2022.
Flip yang mendapat pendanaan Seri B putaran kedua yang dipimpin oleh Tencent dengan nilai US$55 juta atau Rp811 miliar.
Sementara Xendit pada kuartal II/2022 juga mendapatkan pendanaan seri D dengan total US$300 juta atau senilai Rp4,3 triliun yang dipimpin oleh Coatue dan Insight Partner.
Lazada dan Zenius
Layanan e-commerce yakni Lazada mengumumkan PHK dan startup bimbel Zenius menyatakan menutup operasionalnya di Indonesia.
Prediksi Pengamat
Founding Partner Intudo Ventures Patrick Yip pada Panel Discussion Investment Outlook 2024 in Indonesia menyebutkan, PHK masih akan berlangsung hingga paruh pertama tahun ini.
"Tren startup tutup dan PHK akan membaik pada Semester II atau Juli– Desember," katanya.
Menurut Patrick, startup tengah menghadapi kenormalan baru terkait pendanaan.
Investor yang dahulu hanya melihat pertumbuhan bisnis, kini mengkaji profitabilitas dan keberlanjutan usaha startup yang akan disuntik modal.
Pengamat Ketenagakerjaan Tajudin Nur Efendy menilai, tahun ini marak dengan kasus PHK dari mulai industri tekstil hingga perusahaan rintisan teknologi tidak lepas dari kondisi ekonomi yang sedang tidak baik.
"Jadi, saya juga tidak heran, PHK ini terus berlanjut sejak pandemi Covid-19 lalu karena hingga saat ini belum ada perbaikan kinerja yang signifikan," ulas Tajudin. (Dadan M. Ramdan/Kontan)
Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul PHK di Perusahan Startup Masih Berlanjut