Pangi menilai Jokowi masih bisa menyelamatkan wibawanya.
Adanya lawan tanding untuk Gibran menjadi satu caranya.
"Menyelamatkan citra presiden, dan mestinya tidak terlihat cacat demokrasi, harus ada lawan tanding," ujar Pangi.
"Meski tidak sebanding yang jelas tidak melawan kotak kosong," tambahnya.
Pangi menyadari peluang kotak kosong bukan sepenuhnya salah Jokowi ataupun Gibran.
"Presiden tidak juga mendesain lawan kotak kosong atau PDI Solo juga tidak mendesain itu," ucap Pangi
"Itu secara alamiah, mental orang sudah down dulu, mereka tidak siap bertanding melawan Gibran," jelasnya.
Di samping itu, Pangi menyebut lawan kotak kosong masih bisa menguntungkan bagi Jokowi.
Itupun dengan catatan tidak ada intervensi dalam tahapan Pilkada Solo 2020.
Instansi-instansi yang terlibatpun, sebut saja KPU dan Bawaslu, harus menjaga netralitasnya dan tidak berusaha mencari muka.
"Bisa saja Gibran kalah dengan kotak kosong, itu tidak merusak citra presiden, itu menunjukkan presiden tidak ikut campur, tidak ada intervensi," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Andai Gibran Kalah Lawan Kotak Kosong di Pilkada Solo, Bisa Bikin Malu Tapi Juga Untungkan Jokowi, https://solo.tribunnews.com/2020/07/23/andai-gibran-kalah-lawan-kotak-kosong-di-pilkada-solo-bisa-bikin-malu-tapi-juga-untungkan-jokowi?page=all.
Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Asep Abdullah Rowi