"Berdasarkan penjelasan Mendagri, KPU RI, Bawaslu RI dan DKPP RI tentang rumusan dan langkah-langkah penegakan disiplin dan sanksi hukum terhadap penyelenggara protokol kesehatan Covid-19 selama tahapan penyelenggara Pilkada 2020."
"Komisi II DPR RI juga meminta agar kelompok kerja yang telah dibentuk bersama antara KPU, Bawaslu, DKPP, Kemendagri, TNI, satuan Tugas Covid-19, Kejaksaan dan Kepolisian diintensifkan," lanjutnya.
Baca: Mendagri Tito Waspadai 2 Hal Ini pada Pilkada Serentak 2020
Kelompok kerja ini, menurut Mendagri, harus mencermati setiap tahapan.
Terutama tahapan yang berpotensi terjadinya pelanggaran.
Tahapan itu antara lain, tahapan penetapan pasangan calon, tahapan penyelesaian sengketa calon.
Tahapan pengundian nomor urut, tahapan kampanye, tahapan pemungutan suara dan perhitungan suara serta tahapan penyelesaian sengketa hasil
"Kesimpulan rapat lainnya, melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi, Komisi II DPR RI, Mendagri, KPU, Bawaslu dan DKPP bersepakat untuk meminta penjelasan secara rinci."
15 Latihan Soal PKN Kelas 1 SD Bab 1 Kurikulum Merdeka, Pilihan Ganda dan Esai Lengkap Kunci Jawaban
Kartu Prakerja Gelombang 65 Ditutup Malam Ini, Segera Daftar! Ini Syarat & Cara Mengikuti Programnya
"Terukur dan berkelanjutan kepada Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tentang status zona dan resiko Covid-19 pada setiap daerah yang menyelenggaraan Pilkada untuk mengantisipasi munculnya klaster baru Covid-19," kata Tito.
Guru Besar (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pilih golput
Meski Pilkada 2020 akan tetap berjalan dengan beragam aturan dan sanksi yang ketat, sosok ini tetap memilih golput alias golongan putih.
Baru-baru ini Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra, menyatakan untuk tidak memilih dalam gelaran Pilkada Serentak 2020.
Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya, @Prof_Azyumardi pada Senin (21/9/2020) kemarin.
Menurutnya, sikap tersebut ia pilih untuk menghormati ribuan orang yang meninggal dunia akibat pandemi virus corona.
"Saya golput Pilkada 9 Des 2020 sebagai ungkapan solidaritas kemanusiaan bagi mereka yang wafat disebabkan wabah korona atau terinfeksi Covid-19," tulis Azyumardi.
Baca: Legislator PKS Minta Pemerintah Tidak Memaksakan Diri Tetap Gelar Pilkada 2020 di Tengah Pandemi