News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gunung Sinabung Meletus

Aktivitas Gunung Sinabung Mirip Krakatau

Editor: Harismanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap tebal masih terus keluar dari kawah Gunung Sinabung, Sabtu (28/8/2010). Namun, ribuan warga telah kembali ke desanya karena pemerintah mengatakan situasi telah terkendali.

Laporan Wartawan Tribun-medan, Dedy Sinuhaji
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN
- Gunung Sinabung tercatat meletus terakhir kali tahun 1600. Gawatnya, setelah ratusan tahun tak meletus, ciri-ciri Gunung Sinabung sekarang banyak memiliki kesamaan dengan Gunung Krakatau sebelum meletus mahadahsyat tahun 1883.

Gunung Sinabung memiliki ketinggian 2.400 Mdpl, dan terletak sekitar 30 km dari Berastagi ini sudah lama tidak diawasi pemerintah. Maklum, sudah lama gunung ini tidak menunjukkan aktvitas berarti.

Tony Purba, 40, warga Desa Kutagugung, Tanah Karo, mengatakan, sejak dirinya lahir, baru kali ini dia merasakan aktivitas Gunung Sinabung. 40 tahun usia yang dihabiskan di kaki gunung itu, Tony sama sekali tak pernah melihat Sinabung memuntahkan kabut asap tebal, apalagi muntahan lahar.

"Bahkan, ibu saya yang sudah berumur 80 tahun pun bilang baru sekali ini Sinabung seperti ini," kata Tony.

Namun, menurut Staf Khusus Presiden Bidang Penanganan Bencana dan Sosial, Andi Arif, sesungguhnya Gunung Sinabung masih menyimpan potensi ledakan. Dia mengatakan, ada kemiripan situasi Gunung Sinabung sekarang dengan Gunung Krakatau sebelum meletus.

"Intensitas hujan yang tinggi, dan air hujan masuk ke kawah Sinabung sehingga berubah menjadi uap bertekanan tinggi. Hal itu memicu letusan freatik atau uap air, disertai abu vulkanik," katanya.

Nah, lanjut Andi, hal yang sama juga terjadi ketika Gunung Krakatau hendak meletus tahun 1883 lalu. "Kalau kita lihat beberapa sumber bacaan terjadinya letusan Krakatau 1883 hampir mirip, dimana air laut masuk kawah," kata Andi.

Kemiripan kedua, dinding Gunung Sinabung pun mulai runtuh, karena tekanan uap air mendidih bertekanan tinggi. Sebelum meletus, uap air Gunung Krakatau juga mendidih bertekanan tinggi dan meletup meruntuhkan dinding Kratakau. Uniknya, letusan Gunung Krakatau juga terjadi pada tanggal 26, 27, dan 28 Agustus tahun 1883. "Mudah-mudahan hanya kemiripan saja," tukasnya.

Sekadar mengingatkan, letusan Gunung Krakatau menewaskan 36.000 orang, dan suara letusannya terdengar hingga Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II. Ini merupakan letusan gunung terbesar sejak populasi manusia sudah cukup padat.

Kendati demikian, hingga kini Gunung Sinabung hanya mengeluarkan asap dari kawah. Belum ada aktivitas gunung akan meletus.

Hingga saat ini juga belum ada menimbulkan gempa, walau beberapa warga mengatakan beberapa jam sebelum asap tebal keluar dari kawah Gunung Sinabung, ada suara gemuruh. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini