News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Merapi Meletus

Br Yan: Lahar Dingin Bisa Jadi Masalah Serius

Editor: Tjatur Wisanggeni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bruder Yan

Laporan Wartawan Bangka Pos, Fenny Y adie dan Agus Ismunarno

TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG --
Gunung Merapi bagi Bruder Yanuar Husada SSCC menyimpan kenangan tersendiri. "Feeling" Br Yan bahwa akan terjadi puncak letusan dahsyat antara tanggal 4 - 5 November 2010 sekitar tengah malam pun ternyata terjadi, walau sesungguhnya tidak kita inginkan. Bahkan, akhirnya radius daerah rawan pun diundurkan sampai dengan 20 km sebagaimana disampaikan Br Yan.

Terkait dengan adanya sedikit orang yang menyatakan anggapan miring yang menyatakan orang bule campur tangan urusan Indonesia, Br Yan menyatakan bahwa dirinya boleh merasa bangga diterima dan dipilih nenek moyang Indonesia demi keselamatan ribuan orang di sekitar Merapi.

"Saya berterima kasih kepada Allah karena hamba-Nya ini tidak dipermalukan dan banyak keluarga selamat pada akhirnya. Saya siap membantu, juga ada resiko besar yaitu nama saya. Tetapi ketika mengetahui ada kabar buruk, jelas harus ikut membantu. Satu ajaran Budha yang saya ingat, 'Jangan Menguasai Orang'," pesan Br Yan.

Selain "feeling" tersebut Br Yan juga mengungkapkan logika pandangannya terkait Merapi bahwa kalau ada ruang komunikasi, ada air yang sama tinggi, satu ruang kosong, maka ruang lainnya akan diisi air dengan perbandingan terbalik.

"Demikian pula kalau di bumi ada tekanan, kalau di sana tanah sekian kilometer persegi turun, bayangkan berapa juta kubik lava di dalam perut bumi mau keluar? Hanya di tempat yang paling lemahlah dia akan keluar. Dan kali ini melalui letusan yang terjadi di Merapi, pasca tsunami di Mentawai yang mengakibatkan lempeng di wilayah itu turun," katanya.

Lalu bagaimana menyikapi Merapi pasca letusan? "Saya melihat banjir lahar dingin menjadi masalah serius pasca letusan Merapi ini. Mungkin ada baiknya Pemerintah Daerah mengeruk pasir dan material yang dibawa Merapi kemudian dikumpulkan pada suatu tempat, sehingga para pencari pasir tidak perlu ke tempat yang lebih tinggi untuk mengeruk pasir dengan resiko yang tinggi. Atau bisa juga pemerintah membuat pipa besar untuk aliran pembuangan pasir menuju lautan seperti yang dilakukan di Negeri Belanda," saran Br Yan yang terkenal humanis dan merakyat serta dicintai banyak orang ini. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini