News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Merapi Meletus

Pemda DIY Indentifikasi Titik Longsor dan Banjir

Editor: Kisdiantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kali Code meluap akibat aliran lahar dingin dan materian vulkanik Merapi, Sabtu (6/11/2010).

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Wilem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA
- Jelang musim hujan, permukiman di sekitar bantaran sungai terancam banjir lahar dingin. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melibatkan instansi terkait, menyusun rencana kontinjensi menghadapi bencana banjir lahar dingin.

Menurut Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Pembangunan Bayudono, diperkirakan, pada bulan Desember, Januari, bahkan sampai Februari akan terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi mencapai 30 milimeter per jam. Curah hujan dengan intensitas tinggi tersebut akan membuat longsoran pasir dan sedimen di atas (Gunung Merapi) turun ke bawah.

Tidak semata-mata yang turun dari atas itu hanya pasir atau sedimen saja. Tapi, pohon dan batu-batu besar yang ikut dalam lonsoran tersebut harus diperhitungkan. Itu merupakan bencana sekunder akibat penumpukan material dalam jumlah besar.

"Kita harus memposisikan diri tidak menguntungkan. Jadi, kita harus mempersiapkan diri, apapun yang akan terjadi nanti. Kita akan mulai identifikasi titik-titik rawan longsor atau banjir. Kemudian, kesiapan warga yang tinggal di bantaran sungai, bangunan-bangunan apa saja yang akan terkena banjir," ujar Bayudono, Rabu, (24/2010), di sela-sela Workshop Perencanaan Kontijensi Menghadapi Bencana Lahar Dingin, di Hotel Jayakarta, Yogyakarta.

Dengan begitu, lanjut Bayudono, Pemerintah dan instansi terkait dapat mengetahui apa yang mesti dilakukan kalau hal itu sampai terjadi. Misalnya, pemerintah akan menyiapkan titik-titik posko pengungsian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini