Laporan Wartawan Tribunnewsbatam, Purwoko
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Kegundahan hati Gatwein Mosse tak juga terobati ketika penuntasan kasus kematian anaknya, Putri Mega Umboh masih berbelit-belit.
Ia pun mengaku sampai tak segan-segan mendatangi seorang yang memiliki kemampuan supranatural guna mendapatkan petunjuk jawaban siapa saja yang ada di balik kematian secara sadis itu.
Lantas apa petunjuk yang didapatkan Gatwein? Menurut perempuan keturunan Manado ini, saat meminta bantuan orang tersebut, dirinya sempat berkomunikasi dengan roh anaknya Putri Mega Umboh.
Melalui perantara ahli supranatural itu, Putri pun menyatakan tak ada keterlibatan AKBP Mindo Tampubolon, suami Putri dalam pembunuhan itu.
"Saya berkomunikasi langsung dengan roh Putri. Dia bilang sama sekali Mindo tidak terlibat membunuh dia. Saat itu, Putri sempat bilang ada sekelompok orang, oknum yang merekayasa agar Mindo terlibat. Boleh percaya boleh tidak, saya mendapatkan jawaban seperti itu," kata Gatwein kepada Tribun, Sabtu (17/9/2011) petang.
Menurut Gatwein, kedatangannya ke ahli supranatural bukan berarti ia tidak percaya lagi dengan fakta-fakta yang ada, yang tidak menemukan alat bukti keterlibatan Mindo. Tindakannya itu juga bukan lantaran ia tidak percaya dengan keyakinannya sebagai nasrani.
"Saya memenuhi permintaan seorang penyidik bahwa saya disuruh datang ke paranormal. Tapi tetap nihil," katanya.
Begitulah! Setelah pihak pengacara, kini Gatwein Mosse, selaku orangtua Putri maupun mertua Mindo menuntut agar penyidik menghentikan penyidikan terhadap sang menantu.
"Untuk apa saya membela Mindo? Tentu saja saya lebih membela anak saya jika memang Mindo terlibat. Dari kronologi dan pengakuan Rosma sendiri kepada saya setelah kejadian, jelas mereka tak pernah menyebut Mindo suruh," ucap Gatwein.
Gatwein kembali menceritakan, pada Senin (27/6/2011) dinihari atau malam setelah Putri ditemukan, ia dan keluarganya sempat menemui Rosma di sel tahanan Mapolda Kepri.
Saat itu Rosma seraya memeluk dirinya, menyatakan yang melakukan penusukan adalah Ujang dan Rosma sendiri.
"Saat itu Rosma bilang, ampun Nyonya, saya hanya menusuk sekali. Selebihnya Ujang yang melakukannya. Dia sempat saya pukul dan sama sekali tidak bilang bahwa dia hanya disuruh," katanya.
Ia merasa heran jika setelah sebulan berlalu penyidik mengait-kaitkan dengan Mindo sebagai orang yang terlibat dalam pembunuhan itu.
Putri dibunuh oleh tersangka Ujang dan Rosma, pembantu rumah tangganya pada 24 Juni lalu.
Jenazahnya kemudian ditemukan di hutan Punggur dua hari kemudian dengan kondisi terdapat sejumlah luka tusukan dan bekas gorokan di leher.
Kini polisi telah melimpahkan berkas Ujang dan Ros ke Kejaksaan Tinggi Kepri. Sedangkan berkas Mindo dan 7 satpam Perumahan Anggrek Mas III -yang juga berstatus tersangka, belum dilimpahkan.