Hal itu diungkapkan ketua DPD Golkar Sulsel ini karena dinilai posisi sangat berat karena merupakan incumbent.
"Pilkada bagi saya ini bukan hanya pak Syahrul tapi justru pilkada bagi saya merupakan bagian dari peradilan rakyat. Karena rakyat ingin menilai dan melihat seperti apa kelanjutan program yang akan kami canangkan untuk lima tahun kedepannya jika terpilih," ujarnya mengaku bahwa masa tenang ini merupakan awal dimulainya pertempuran atau peperangan.
Dia meminta dengan adanya forum dosen seperti ini, Syahrul berharap kegiatan ini menjadi budaya untuk kedepannya. "Jangan karena proses adanya pilkada diskusi seperti ini dilaksanakan. Tapi kedepannya juga harus dilanjutkan," ujarnya.
Sementara dosen politik Unhas Adi Suryadi Culla, mengatakan, sangat berterimah kasih dengan kehadiran Syahrul dalam silaturahmi forum dosen Sulsel.
Dia mengaku hal ini dilakukan untuk menjawab kegelisahan bahkan kegalauan masyarakat Sulsel atas peniadaan debat kandidat yang dilakukan KPU.
"Bagi saya sikap yang diperlihatkan KPU itu sangat-sangat memalukan masyarakat Sulsel. Apalagi pilkada Sulsel akan menjadi percontohan nasional dalam hal pilkada," kata Koordinator forum dosen se Sulsel ini.
Diketahui, mereka yang tampak hadir dalam silaturahmi tersebut. Antara lain, Adi S Culla (UH), Aswar Hasan (UH), Ahyar Anwar (UNM), Arqam Azikin (Unismuh), Marwan Mas (U.45), Muin Fahmal (UMI), Firdaus Muhammad (UIN), Ma'ruf Hafidz (UMI), Amir Muhiddin (UIT), Aspianoer Masri (UH), Lambang Basri (UMI), Idrus Taba (UH), Syaifuddin Al-mughni (UVRI), FAhri Hamid (Stie Amkop) , Rusdin Nawing (U.17 ags).
Baca juga:
- Pak Camat Nyaris Digebuki Warganya
- Suami di Parepare, Kartu di Makassar
- Tim Pemenangan Garuda-Na Peringatkan KPU Terkait Surat Panggilan