Laporan Wartawan Pos Kupang, Muhlis Al Alawi
TRIBUNNEWS. COM, KUPANG -- Kepolisian Daerah (Polda) NTT tidak main- main mengamankan pemungutan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2013 - 2018 pada Senin (18/3/2013). Seluruh anggota polisi jajaran Polda NTT hingga polres se-NTT turun ke lapangan dengan kekuatan penuh.
"Kami turunkan dengan kekuatan penuh. Kami kerahkan semua. Ini siaga satu penuhl. Kami dibantu aparat TNI dan Linmas. Jangan ada yang berani mencoba membuat gerakan instabilitas. Khususnya saat pencoblosan nanti. Mari semua kawal dengan baik dan kita saksikan apa yang menjadi pilihan rakyat," tegas Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTT, Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi Ricky H.P Sitohang, kepada Pos Kupang saat ditemui di Bandar Udara El Tari Kupang, Sabtu (16/3/2013) siang.
Ricky mengatakan, semua anggota sudah siap di lokasi masing- masing. Pengiriman personil sudah masuk kabupaten dan kota di seluruh NTT. "Saat pencoblosan dan penghitungan suara berlangsung jumlah personil yang turun di lapangan penuh. Bukan lagi dua pertiga, tetapi penuh, termasuk kapolda akan turun ke lapangan untuk kontrol langsung menggunakan sepeda motor melihat di TPS-TPS di Kota Kupang," ujar Ricky.
Ia menjelaskan, masing-masing anggota akan menjaga tempat pemungutan suara didampingi perwira di jajaran Polda NTT dan polres se-NTT. "Tidak ada yang tidak turun ke lapangan kecuali anggota yang sudah ditugaskan untuk mendata di kantor," tegasnya.
Ia berharap konstituen dan seluruh masyarakat NTT menjaga ketertiban keamanan pada saat pencoblosan pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Lewat pemilihan gubernur ini akan menjadikan NTT lebih baik.
Untuk itu, kata Mantan Kapolres Alor ini, setiap warga harus menjaga keamanan dan ketertiban di masing-masing lingkungannya. "Biarkan nanti apa yang menjadi pilihan rakyat itulah yang terbaik," tandas Ricky.
Ricky mengingatkan agar tidak ada satupun kelompok atau golongan yang mencoba membuat gangguan kamtibmas. Jajarannya siap menangkap setiap orang dan kelompok yang membuat gangguan kamtibmas menjelang dan saat pencoblosan pemilu Gubernur NTT.
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Soal BAB 4 Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban, Pengukuran Luas dan Volume
"Jangan ada yang berani-berani mencoba membuat gerakan-gerakan instabilitas. Khususnya saat pencoblosan nanti. Mari semua kawal dengan baik dan kita saksikan apa yang menjadi pilihan rakyat," tegas Kapolda Ricky.
Mantan Direskrim Polda NTT ini meminta agar seluruh petugas dan perangkat pelaksana pemilukada, yakni KPU harus benar- benar transparan. Ketransparanan itu terkait dengan penghitungan suara, pembawaan kotak suara, dan kerja sama dengan lintas instansi.
Ia mengharapkan siapapun yang menang dan kalah dalam ajang petarungan pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur NTT 2013 harus rela dan ikhlas. "Siapapun yang menang dan kalah harus legowo," imbau Ricky. (*)
Baca juga:
- Ika Nekad Terjun ke Jurang Sedalam 150 Meter
- Kepala Goris Dimutilasi Lantaran Bersengketa Tanah
- Kamar Kost Meity Disatroni Pencuri Saat Hujan Lebat