Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Surya Mujib Anwar
TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, menyambangi tanah kelahirannya, Pasuruan, pada hari ketiga kampanye, Rabu (14/8/2013).
Kampanye ini, sekaligus menjadi ajang nostalgia dan reuni bagi Gus Ipul yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jatim.
Kampanye Gus Ipul ditanah kelahirannya digelar di Lapangan Kejapanan, Kabupaten Pasuruan. Dalam kesempatan itu, dia bertemu dengan teman-temannya masa mudanya dan menyempatkan berdialog dengan warga yang mayoritas ibu-ibu.
"Ketika saya masih muda dulu, sering main sepak bola di lapangan ini," kenangnya.
Sementara dalam menyikapi aspirasi kaum ibu, Gus Ipul langsung mengapresiasinya. Dirinya menyatakan, jika masih dipercaya memimpin provinsi ini bersama Soekarwo, akan menjadi pemimpin lebih baik dan amanah serta bermanfaat bagi masyarakat Jatim.
"Ibu-ibu itu tonggaknya kemajuan ekonomi Jatim. Tidak mungkin seorang suami sukses jika istrinya tidak hebat," tegasnya.
Gus Ipul berjanji akan meningkatkan pendidikan diniyah, khususnya di daerah yang saat ini berkembang pesat. Hal itu sangat penting, karena pendidikan diniyah akan mampu setara dengan pendidikan formal lainnya dan tenaga pendidik semakin diakui, profesional, dan kesejahteraannya makin terjamin.
Selain itu, pembangunan infrastruktur juga akan jadi perioritas selama periode lima tahun ke depan. Khususnya infrastruktur di pedesaan yang jadi penunjang perekonomian di sebuah desa.
Agar bisa mewujudkan program pro rakyat tersebut, Gus Ipul minta semua tim pemenangan, baik dari partai-partai politik maupun elemen masyarakat untuk bekerja keras dan all out memenangkan pasangan KarSa dalam Pilgub Jatim yang digelar pada 29 Agustus 2013 nanti.
"Makanya saya minta sampean semua mengajak saudara, keluarga, tetangga, dan semua teman-teman untuk datang ke TPS dan menggunakan hak pilih. Serta yang terpenting mencoblos KarSa jika ingin pembangunan di Jatim berlanjut," harap Gus Ipul, kepada ribuan masyarakat Pasuruan yang hadir dalam kampanye.