Bangun Patung Dewa Cinta
Laporan Wartawan Pos Kupang, Feliks Janggu
TRIBUNNEWS.COM, LEWOLEBA--Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lembata, Simon Lake Odel, menilai pembangunan Patung Dewa Cinta di Bukit Cinta pada destinasi wisata Wolorpas, Lewoleba, sebagai bentuk fasilitasi pemerintah terhadap praktek pelacuran di Lembata.
"Destinasi Bukit Cinta itu adalah tempat sepi. Tanpa perlu simbol patung "pemujaan seks" (Dewa Cinta, red) itu, praktek esek-esek itu ada di sana. Sepertinya pemerintah sedang melegitimasi praktek prostitusi di Lembata," tandas Odel di Kantor DPRD Lembata, Jumat (22/11/2013).
Jika membangun patung Dewa Cinta untuk membawa romantisme barat ke Lembata, kata Odel, pemerintah sebenarnya sedang membangun Lembata pakai mimpi-mimpi. "Mestinya membangun patung itu sesuaikan dengan peradaban kita di Lembata, bukannya membawa simbol luar ke Lembata. Kita belum sampai ke arah itu," kata Odel.
Menurut Odel, simbol yang terpahat dalam patung itu memunculkan cerita. Dia mewariskan sesuatu yang menjadi peninggalan kita, yang sudah lama terlupakan. "Patung yang dibangun mestinya menceritakan Lembata secara turun temurun," kata Odel.
Pembangunan destinasi wisata Lembata, kata Odel, harus memupuk dan membangkitkan tradisi yang ada di Lembata. Bukannya menghilangkan dengan membawa peradaban asing.
"Ada yang aneh dengan pembangunan destinasi wisata kita. Patung itu fasilitas penunjang. Bagaimana mungkin kita bangun fasilitas penunjang, tetapi fasilitas dasar seperti air dan listrik belum ada?" tanya Odel.
Odel mengusulkan kepada pemerintah sebaiknya lebih fokus pada pembangunan Monumen Tujuh Maret untuk mengenang kembali statement tujuh Maret 1954, yang akan menceritakan titik tolak sejarah perjuangan otonomi Lembata.
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ST, sebelumnya mengatakan, destinasi wisata yang diberi nama Bukit Cinta di Wolorpas (sekitar 15 kilometer arah barat Lewoleba) akan dibangun fasilitas patung dengan nama patung Dewa Cinta.
Pemerintah, kata bupati, masih mencari bentuk patung dewa cinta itu yang sesuai dengan budaya lokal di Lembata. Tujuannya agar orang semakin mencintai Lembata. *