"Dokter bilang ke saya kalau Cella minta saya menciumnya. Lalu saya melakukannya, dan ternyata itu terakhir kali ia meminta saya menciumnya," ucapnya tegar.
Pada hari Minggu, sehari sebelumnya, Cella sempat meminta untuk pulang. Karena tak bisa bicara akibat selang di mulutnya, ia menyampaikan itu lewat tulisan.
"Perawat panggil saya untuk mendekat, katanya ada yang ingin Cella sampaikan. Ia kemudian menulis kata pulang, entah pulang rumah atau pulang ke rumah Bapa. Saat itu saya tak mengerti maksudnya," kenangnya.
Eci mengaku, ia dan keluarga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan Cella. Satu hal juga yang terus menyemangati keluarga yakni semangat Cella untuk berjuang hidup.
"Ia memang semangat untuk hidup, tapi Tuhan punya rencana lain. Yang penting sudah berusaha. Semua yang Tuhan buat itu baik adanya," ucapnya lirih.
Pihak keluarga pun sudah ikhlas dan memaafkan pelaku penikaman. Namun proses hukum tetap harus dilanjutkan.
Sementara itu, Kasatres Polres Minahasa, AKP Irnanda Oktora saat dikonfirmasi mengatakan, dengan meninggalnya Cella, pihaknya kembali akan meninjau pasal yang akan dikenakan pada pelaku.
"Ada perubahan pasal penganiayaan yang menyebabkan kematian. Kami akan terus kembangkan kasus ini. Saat ini kami masih menunggu hasil otopsi," ujarnya lalu menambahkan pihaknya telah melakukan pengamanan sekitar lokasi rumah duka untuk antisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
Sebelumnya, Cella ditikam oleh Sky, pria yang tak dikenalnya. Tak ada angin, tak ada hujan, Cella yang hendak persiapan ke ibadah ditikam di dada kanan dengan pisau badik oleh Sky. Saling berlawanan arah dan dari atas motor, Sky langsung menikam Cella dan langsung melarikan diri dengan temannya.