TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Meski isu virus MERS Cov atau lebih dikenal flu Arab sudah mereda, Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II masih siaga mengantisipasi penyebarannya. Bandara SMB II hingga saat ini masih mengaktifkan alat pendeteksi Thermal scanner atau alat pemantau suhu tubuh.
Kusnadi Kadin Operasional Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Senin (2/6/2014) mengatakan, thermo scanner dipasang di kedatangan Internasional Bandara SMB II. Namun di bandara ini rute langsung internasional hanya ada Kuala Lumpur dan Singapura serta dikhususkan bagi pendatang yang pulang dari melaksanaan ibadah suci umrah.
Penumpang pesawat yang mendarat diperiksa melalui thermal scanner, setelahnya oleh KPP kartu K3JU.
"Thermal scanner masih terpasang aktif di kedatangan internasional bandara. Alat ini akan terus dipasang hingga bahaya virus MERS dinyatakan tidak menyerang manusia," katanya.
Kepala KKP Sumsel Marjunet Danoe mengatakan, sudah memasang alat pendeteksi suhu sejak mencuatnya kasus virus H5N1.
"Thermal scanner atau alat pendeteksi suhu sudah dipasang sejak 2010 saat mencuatnya kasus H5N1. Setelah itu, tidak diaktifkan kembali, kemudian diaktifkan lagi setelah beberapa pekan terakhir mencuat kasus virus MERS," katanya.
Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada yang terdeteksi virus MERS oleh alat otomatis tersebut. Alat tersebut berupa pendeteksi secara otomatis. Diletakkan di terminal kedatangan internasional. Nantinya alat itu akan merekam siapa pun yang melintasi di area tersebut. Alat perekam akan menghubungkan ke alat monitor yang nantinya akan terlihat gambar simbol tubuh kita, merah dan hijau.
"Di monitor tersebut akan ada simbol tubuh orang tersebut. Kalau suhu badannya panas maka akan timbul jumlah derajat, misalnya 37 derajat celsius, simbol yang akan keluar dari tubuhnya berwarna hijau. Jika sekitar 38 derajat ke atas maka simbol akan berwarna merah, dan akan ada bunyi alarm. Ketika alarm berbunyi, maka akan dilakukan penanganan khusus. Kita akan lakukan deteksi sedetil mungkin, karena ada juga yang badannya panas akibat demam biasa, tifus, atau malaria," tambahnya.(mg7)