TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Demam piala dunia tampaknya sudah menyebar hampir di seluruh penjuru dunia.
Tidak hanya di Brasil yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014, masyarakat di Kabupaten Pasuruan juga tidak ingin melewatkan kemeriahan pertandingan bola lima tahun sekali ini.
Untuk semakin menyemarakan perhelatan pertandingan bola antar negara ini, beberapa warga di Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan memasang pernak-pernik lambang masing-masing negara yang mereka jagokan menjadi juara. Misalnya di Desa Jatirejo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.
Puluhan bendera dengan berbagai macam ukuran dari berbagai negara dipasang di depan rumah-rumah warga di Desa Jatirejo.
Tak hanya bendera, tembok rumah, becak,, warung, juga dicat oleh warga dengan gambar bendera peserta piala dunia. Di antaranya, Argentina, Brasil, Spanyol, Italia, Jepang, Belanda, Jerman, dan negara-negara yang lain.
Selain itu, ada juga beberapa warga yang membuat hiasan pemain sepakbola dengan kostum timnya masing-masing dari kertas.
Ada juga warga yang membuat lampiondari kertas minyak. Bahkan, ada juga warga yang mencetak sebuah banner bergambar tim sepakbola Argentina.
Pada baner tersebut bagian wajah pemain diganti dengan wajah warga di desa itu yang menjadi pendukung tim Argentina.
Seorang warga Dusun Ujung Gunung, Desa Jatirejo, Kecamatan Lekok, Ainur Rofik (28) sengaja memasang bendera tim kesayangannya.
Sepanjang gang kecil menuju rumahnya dipenuhi dengan bendera-bendera kecil dan besar.
"Kami beli sendiri-sendiri (bendera). Bendera juga dipasang oleh masing-masing pendukung," kata Ainur Rofik, saat ditemui di rumahnya, (12/6/2014) pagi.
Dikatakannya, setiap pertandingan piala dunia, warga di sekitar tempat tinggalnya, selalu ikut memeriahkan dengan memasang pernak-pernik bendera. Tujuannya, kata Rofik, tidak lain untuk menyemarakan musim pertandingan piala dunia.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan ini menuturkan, untuk bendera dari kain, warga biasanya menjahitnya sendiri. Satu meter kain, biasanya dijual dengan harga Rp 10.000.
"Macam-macam ukurannya, ada yang kecil dan ada yang sampai 5 meter panjangnya," kata Rofik yang mengaku mendukung tim Jerman ini.
Berbeda dengan Rofik, tetangganya Muklishin (23) memilih untuk mendukung tim Spanyol. Dia memasang sebuah replika pemain dari kertas kardus bekas, lengkap dengan kaus tim Spanyol.
"Kalau saya dukung Spanyol," kata Mukhlisin.
Kepala Dusun Ujung Gunung, Yasin (40) menuturkan, memasang pernak-pernik bendera negara-negara peserta pertandingan piala dunia seolah sudah menjadi budaya.
Tanpa, arahan dan perintah, hampir seluruh warga kompak menghiasi rumah mereka dengan pernak-pernik bendera.
"Sudah sejak lama. Kalau ada piala dunia, kami semua memasang bendera seperti ini," ucapnya.
Dia mengatakan, apabila ada negara yang dijagokan warga tidak berhasil lolos dalam penyisihan grup maka bendera negara tersebut akan dilepas. Sementara bagi pendukung negara yang tidak lolos dalam penyisihan grup akan ditaburi bedak pada wajahnya.
"Nanti, kalau sudah menang mayoran (makan bersama). Meskipun kalah, juga ikut makan-makan," ucap pendukung Argentina ini.
Biasanya, pada saat pertandingan warga menonton bareng di warung-warung kopi. Ada juga, kata Yasin, warga yang sengaja menyediakan tempat untuk nonton bareng di halaman depan rumah.
Setelah piala dunia usai, warga yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan itu menurunkan bendera untuk disimpan.
Kemudian, lanjut Yasin, pada saat peringatan hari raya Idul Fitri, bendera dari berbagai negara itu akan dipasang di kapal milik warga.
"Kalau pertandingan selesai disimpan. Pasa hari raya nanti, dipasang kembali di kapal," tambahnya.
Meriahnya Kampung Bola di Pasuruan Menyambut Piala Dunia 2014
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger