Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Memasuki H+1 atau hari kedua Hari Raya Idul Fitri 1435 H, beberapa pasar tradisional di wilayah Sleman masih tampak sepi.
Hal tersebut tampak di pasar Kolombo yang terletak di jalan Kaliurang Yogyakarta. Hanya beberapa toko, pedagang sayuran dan penjual daging yang tampak menggelar daganganya.
Hal tersebut juga nampak di Pasar Rejodani, Sariharjo, Ngagglik, Sleman. Pedagang dan penjual masih sedikit yang melakukan aktivitas di pasar.
Agus (38), seorang pedagang sayuran di Pasar Rejodani yang telah buka pada H+1mengatakan, dirinya buka hari ini karena banyak pelanggan yang memesan sayuran padanya.
"Banyak pedagang bakso dan mie ayam yang pesan sayuran pada saya, kasihan jika saya tidak buka," ungkap Agus.
Selain itu, Agus juga menghabiskan beberapa stok dagangan yang dimilikinya. Ditambahkan oleh Agus, harga beberapa sayuran pada H+1 ini mengalami kenaikan hingga dua kali lipat.
"Sawi bakso naik paling banyak, kemarin harganya hanya Rp4 ribu, sekarang jadi Rp 8 ribu," ungkap Agus.
Beberapa sayuran yang mengalmi kenaikan cukup tinggi antara lain loncang, wortel, dan seledri.
Melonjaknya harga sayuran tersebut karena pasokan dari para petani berkurang. " Sebagian besar petani merayakan lebaran, jadi pasokan berkurang banyak," kata Agus.