TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sebuah kapal pencari ikan, Anugerah 89 berpenumpang 14 anak buah kapal, tenggelam akibat dihantam gelombang di perairan selatan Bali, Minggu (24/8/2014).
Tiga ABK bisa diselamatkan, sementara 11 lainnya masih dicari.
Informasi yang dihimpun dari Basarnas melalui situs resminya, Basarnas.go.id menyebutkan, awalnya kapal anugerah 89 berangkat dari pelabuhan Benoa pukul 10.00 Wita untuk mencari ikan di perairan laut Timor.
Saat akan memasuki perairan selat Badung, kapal dihantam gelombang dan terbelah menjadi dua.
Dari informasi yang dihimpun Basarnas Denpasar, tiga ABK bisa diselamatkan oleh kapal kargo MV Safmarine Nomazwe yang berlayar dari Melbourne, Australia menuju Tanjung Pelepas, Malaysia pada Minggu malam sekitar pukul 22.10 Wita.
Tiga orang ABK yang selamat yakni Ari Avianto, Andiyo dan Wahidin.
"Sementara dari hasil koordinasi antara Basarnas Denpasar dengan agen kapal disepakati bahwa ketiga ABK akan dibawa menuju Tanjung Pelepas, Malaysia," tulis Basarnas.
Untuk mencari 11 orang ABK yang hilang, Basarnas Denpasar mengerahkan Heli jenis Bolcow 105 HR 1517 ke lokasi musibah.
Dari hasil pantauan udara, Heli Basarnas hanya menemukan kapal Anugerah 89 dalam kondisi terapung-apung, pecah pada bagian sisi luar dan sudah dipenuhi air laut. Namun hingga usai penyisiran yang dilakukan sesuai search area (area pencarian) yang ditentukan, target belum juga ditemukan.
Pencarian terhadap 11 ABK yang hilang oleh Basarnas Denpasar kemudian dilanjutkan pada Selasa (26/8/2014). Basarnas Denpasar kembali mengerahkan aset SAR Heli Bolcow 105 HR 1517 menuju arah selatan perairan Bali pada Selasa pagi pukul 07.00 Wita.
Pencarian masih difokuskan ke arah barat Last Known Position (LKP) atau posisi terakhir korban ditemukan.
“Selain mengerahkan Heli Rescue kita juga kerahkan satu unit Sea Rider 400 PK untuk melakukan penyisiran di selat badung” kata Kepala Kantor Basarnas Denpasar, Didi Hamzar dikutip Basarnas.go.id.
“Namun upaya mengerahkan Sea Rider belum maksimal terkendala dengan gelombang yang cukup tinggi mencapai 3 sampai 4 meter di perairan selat Badung," lanjut Didi.
Sementara itu, ketiga ABK yang rencananya akan dibawa menuju Tanjung Pelepas, Malaysia akan dijemput oleh Tim Rescue kantor SAR Tanjung Pinang menggunakan Rescue Boat 209 sesuai dengan koordinat yang telah disepakati oleh Kapal Cargo MV Safmarine Nomazwe.