Wakapolres Jombang Kompol Sumardji bereaksi dengan naik naik ke atas truk yang digunakan orasi para pendemo. Di depan ribuan massa, wakapolres menjamin dua pendemo yang diamankan tersebut akan dijaga keselamatannya.
"Memang, dua pendemo yang kami duga sebagai provokator terpaksa kami amankan. Pak Kapolres menjamin keselamatan keduanya," ujar Wakapolres dari atas truk.
Tak hanya di depan Pasar Pon, sebelumnya kericuhan juga terjadi di depan PT Seng Fong Moulding Perkasa (SMP), sebuah perusahaan pengolahan kayu di Jalan Nurkolis Madjid, Desa Tunggorono, Jombang.
Buruh yang hendak memblokade jalan dibubarkan paksa oleh polisi. Para buruh tersebut bubar setelah dihajar menggunakan rotan.
"Sekuriti PT Seng Fong ada yang terluka," ujar Hartono, warga setempat.
Hingga saat ini ribuan buruh masih bertahan di depan kantor Pemkab Jombang. Mereka berasal dari pabrik ply wood PT Sejahtera Usaha Bersama, PT SMP, perusahaan mainan anak ekspor PT Mentari International, dan dua pabrik sepatu, PT Volma dan PT Pei Hei International Wiratama Indonesia.
Tuntutan yang diusung para buruh masih sama, UMK Jombang 2015 sebesar Rp 2.180.000. Buruh menolak UMK 2015 sebesar Rp 1.550.000 yang diusulkan Pemkab Jombang ke Provinsi Jawa Timur. UMK Jombang 2014 adalah Rp 1,5 juta.
“Kami akan di sini terus, tidak akan pulang sebelum bupati Nyono (Suharli) atau Wabup Hj Mundjidah menemui kami,” kata Kasiono, tokoh buruh saat orasi.(uto)