TRIBUNNEWS.COM.CIREBON, – Narso (36) menanggung duka yang mendalam. Sebanyak enam anggota keluarga bersama seorang kerabatnya dikabarkan tewas tertimbun bencana alam longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (13/12/2014) dinihari. Dua jenazah anggota keluarga bersama jenazah rekannya sudah dipulangkan, namun empat lainnya masih dalam pencarian.
Narso, sanak keluarga, dan para tetangganya tak kuasa menahan tangis dan kesedihan. Dua jenazah keluarganya, Lina Marlina (25) dan Syilfa (4), yang pergi dengan baik-baik saja, kini pulang sudah terbujur kaku dan diselimuti plastik jenazah. Bahkan dua jenazah itu mengeluarkan bau tak sedap lantaran sudah tiga hari tewas dan tertimbun tanah.
Setiba di rumah duka, Selasa siang (16/12/2014), dua jenazah ibu dan anaknya yang masih balita itu pun langsung dibawa masuk ke dalam rumah. Sanak keluarga yang sudah menunggu berusaha melihat kondisi mereka kali terakhirnya sebelum dikebumikan.
“Gustiii, melas temen nasibe ente nok, pengen jemput sedulur jeh, malah mati kenang longsor (Ya Tuhan, kasihan sekali nasib kamu Nak, pengen jemput saudara, malah mati tertimbun longsor),” ungkap salah satu sanak saudara di sela isak tangis dan doa-doa.
Pemerintah desa setempat yang tak tega melihat kesedihan keluarga langsung membawa kedua jenazah ke balai desa setempat. Mewakili keluarga besar, mereka meminta maaf jika ada kesalahan yang pernah dibuat semasa korban hidup kepada seluruh warga sekitar.
Di tengah “pertemuan akhir” dua jenazah dengan para tetangga, Narso menyampaikan, ibu dan dan anak balita itu tewas saat menjenguk keluarganya yang menjadi korban longsor di Banjarnegara.
Bersama keduanya, kedua orangtua mereka, Darma (64) dan Darty (59), suami Lina Yatmo (29), dan dua saudaranya Katmo (45) dan Mamat (50) juga tewas tertimbun longsor.
“Jadi, Jumat pagi (12/12/2014), Darma kakak saya, mengajak istri, anak dan cucunya, menjenguk Partono, di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karang Kobar, Kabupaten Banjarnegara, yang menjadi korban longsor. Saat istirahat, Sabtu dini hari (13/12/2014), longsor susulan yang lebih besar datang. Enam anggota keluarga saja, rekan saya, Mamat yang menjadi supir, dan keluarga Partono tertimbun seluruhnya,” kata Narso.
Narso mengaku tak menyangka, keluarga yang hendak menjenguk dan menjemput korban, justru menjadi korban longsor susulan. Mereka juga tak menyangka akan kehilangan keluarga selama-lamanya.
Anggota Pemuda Pancasila, Abdul Rozak, yang menjemput jenazah menyebutkan, tiga warga Cirebon, Lina Marlina, Syilfa, Dan Mamat yang berasal dari desa tetangga, Desa Susukan Tonggoh, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon, juga sudah dipulangkan. Sementara empat warga lainnya, Darma, Darty, Yatmo Dan Katmo, masih dalam pencarian.
“Kami masih terus berkoordinasi untuk mencari empat korban yang masih dalam pencarian,” katanya.
Seluruh keluarga korban berharap agar jasad empat anggota keluarga lainnya segera ditemukan.