TRIBUNNEWS.COM,GIANYAR - Warga Bali kini punya klub untuk berlaga di ISL.
Manajemen Bali United Pusam akan menyulap Stadion Kapten Dipta menjadi stadion bertaraf interasional untuk pertandingan sepakbola.
CEO Bali United Pusam, Yabes Tanuri mengungkapkan, harapannya agar Bali United Pusam bisa setenar nama Bali.
Hal ini beralaskan keyakinannya dengan atmosfer sepakbola di Bali yang cukup tinggi.
Jika publik menghendaki Bali United Pusam berada di Bali selamanya, maka ia berkomitmen untuk mewujudkan hal tersebut.
"Kami sudah pantau dari lama. Sebelum kami memutuskan, kami sudah diskusi dengan teman-teman. Kami pilih Bali karena nama Bali terkenal seantero negeri. Tentu kita mau tim sepakbola kita seterkenal nama Pulau Bali," ucapnya dengan mantap.
Sementara untuk mes pemain, ia berencana mencari tempat tidak jauh dari hombase Stadion Dipta. Badung pun menjadi satu pilihan yang strategis agar lokasi mes dan hombase tidak terlalu jauh.
"Mes pemain ya? Kita pengennya dekat dengan stadion. Lapangan pertandingan kan tidak boleh dipakai latihan. Hombase kita di Gianyar dan mes di Badung, sepertinya itu ide yang bagus," tandas Yabes.
Sekilas informasi, rencananya Bali United Pusam akan melakukan seleksi pada 26 dan 27 Desember 2014 di Lapangan Banteng Legian Badung.
Sang pelatih Indra Safri yang akan turun langsung untuk melakukan seleksi putra daerah.
Untuk membangun kekuatan sepakbola, Yabes menegaskan tidak mau turut campur dengan urusan pemilihan pemain.
"Saya sebagai manajemen tidak mau intervensi pemilihan pemain. Saya fokus ke manajemen, bukan pengaturan pada pemain. Saya anggap coach sangat profesional pada penentuan pemilihan pemain," kata Yabes.