TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf menyampaikan bahwa ada korban kecelakaan pesawat Airasia QZ8501 yang sulit diidentifikasi melalui sidik jarinya.
Langkah yang diambil, bakal dilakukan identifikasi lewat DNA.
"Tapi untuk DNA ini butuh waktu. Karena itu, kami sampaikan kepada keluarga (korban) untuk tetap bersabar," kata Anas.
Dijelaskan, dalam identifikasi yang dilakukan, tim DVI berusaha memadukan data antemortem dan postmortem.
"Dua data ini harus saling melangkapi," tandasnya.
Menurutnya, tim DVI terus berusaha secara maksimal, dan tentunya semua pihak juga berharap hasilnya bisa maksimal.
Dari delapan korban yang sudah yang ditangani DVI Polda Jatim. Satu korban sudah diserahkan ke keluarga, satu korban sulit teridentifikasi karena data ante mortem dan post mortem belum singkron. Yakni korban dengan kode B002.(m.taufik)