Dengan kondisi ini, Sofi tidak memiliki pemasukan uang untuk kehidupan sehari-hari.
Terlebih untuk mengobati Mulia yang biayanya mencapai jutaan rupiah. Untuk menyambung hidup, Sofi terkadang ikut membungkusi permen asem milik tetangganya.
“Saya kerap terpaksa berhutang kepada sanak saudara untuk sekedar membeli susu dan bubur bayi. Bahkan, untuk biaya sekolah putri pertama saya, saya juga bingung,” ujarnya. (*)
BERITA REKOMENDASI