TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Ngadiyo Purwanto (50), warga Desa Rowosari RT 3/RW 2 Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, membacok perangkat desa tersebut, Nur Alt, karena tidak mendapat uang Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS).
Kejadian yang terjadi pada Selasa (21/4/2015) petang itu, mengakibatkan, Nur Alit mengalami luka parah dan dibawa ke RS Sultan Agung Semarang.
Sementara itu, Ngadiyo sempat dihajar warga dan dilarikan ke RS Weleri Kendal sebelum diamankan di Polsek Rowosari.
Menurut Kepala Desa Rowosari, Akhadun, sebelum kejadian pembacokan, pelaku sebenarnya sudah mencari korban.
Lalu, akhirnya pelaku mengetahui bahwa korban sedang bertamu di rumah Torikin, Sekretaris RT 3 RW 2.
“Mengetahui Nur Alit di rumahnya Torikin, Ngadiyo langsung mendatangi rumah sekretaris RT itu dan membacok korban,” kata Akhadun, Rabu (22/4/2015).
Akhadun menjelaskan, sebelumnya pelaku pernah mendapat uang bantuan dari pemerintah ketika masih bernama Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Namun, ketika bantuan itu berubah nama menjadi PSKS, nama pelaku tidak ada dalam daftar penerima.
“Kami sudah mengajukan usulan data baru lagi, terkait dengan penerima PSKS. Namun usulan itu belum terealisasi,” ujarnya.
Untuk itu, Akhadun berharap, uang bantuan dari pemerintah untuk masyarakat miskin tersebut, bisa tepat sasaran.
Kapolsek Rowosari AKP Rif’an, mengatakan kalau pelaku sempat diamankan di Polesek. Namun pelaku kemudian dibawa ke rumah sakit Jiwa Semarang, untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.
“Pelaku masih di Semarang,” tutur Rif’an.