TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Dua hektar sawah di Desa Seti, Kecamatan Seram Utara Timur Seti dilaporkan terendam akibat adanya semburan lumpur yang terjadi di sebuah lokasi proyek sumur bor yang ada di desa itu.
Selain sawah, dampak dari semburan lumpur juga merendam irigasi yang ada di desa tersebut.
"Ada sekitar dua hektar sawah yang memang terendam semburan lumpur termasuk juga irigasinya," kata Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Maluku Tengah, Bob Rahmat kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Sabtu (3/10/2015).
Bob yang juga mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah ini mengaku Pemerintah kabupaten setempat juga telah memikirkan sejumlah langkah termasuk akan mengungsikan warga sekitar lokasi semburan jika kondisinya semakin parah.
"Langkah itu tentunya dipikirkan pemerintah daerah khususnya bagi warga yang rumahnya berada dekat dengan lokasi kejadian," katanya.
Menurut dia rencana untuk mengevakuasi warga sekitar telah dikoordinasikan dengan BPBD Maluku Tengah.
"Sudah dikoordinasikan, BPBD juga sudah melihat kondisi semburan lumpur ini jadi kalau kondisinya tidak memungkinkan warga yang rumahnya dekat dengan lokasi semburan akan diungsikan," katanya.
Warga desa setempat yang merasa khawatir dengan kejadian itu, mengaku siap diungsikan jika kondisi semburan semakin memburuk.
"Iya mas kita ini ikut saja apa kata pemerintah apalagi jika itu demi keselamatan kita sendiri," kata Yanto saat dihubungi dari Ambon.
Semburan lumpur yang terjadi di Desa Seti ini mencapai 50 meter dari permukaan tanah ke atas udara. Kejadian itu sudah terjadi sejak Kamis (1/10/2015) dua hari lalu.
Semburan lumpur ini terjadi di lokasi pengerjaan sumur bor yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Maluku. (Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)