Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra
TRIBUNNEWS.COM, BANGKO - Ribuan kelelawar yang bersarang di SDN 2 Bangko membuat plafon sekolah dasar favorit di Kota Bangko tersebut ambruk.
Informasi yang dihimpun Tribun, ambruknya plafon SDN 2 Bangko ini terjadi Sabtu (24/10/2015) malam, akibat tidak kuat menahan beban kotoran ribuan kelelawar.
Kepala SDN 2 Bangko, Ibnu Hajar mengatakan, saat peristiwa tersebut sekolah sedang kondisi kosong sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
"Ambruk akibat dek (plafon, red) dipenuhi kotoran kelelawar, kejadiannya malam minggu lalu. Untung kelas lagi kosong," kata Ibnu Hajar, Rabu (28/10/2015).
Dilanjutkannya, akibat ambruknya plafon SDN 2 Bangko tersebut, dua ruang kelas tidak bisa difungsikan.
Aktivitas belajar mengajar dipindahkan ke musala.
“Yang deknya ambruk satu ruang kelas, tapi ruang kelas di sebelahnya juga sudah lapuk karena kotoran kelelawar. Makanya kita kosongkan juga kelas itu takut ambruk dan menimpa siswa,” ujarnya.
Diungkapkan Ibnu Hajar, keberadaan ribuan kelelawar sudah bertahun-tahun menganggu aktivitas belajar mengajar di SDN 2 tersebut.
Selain bau kotorannya yang menyengat dan membuat plafon lapuk, bunyi hewan yang berkeliaran di malam hari itu juga sangat berisik.
"Sangat berisik bunyinya, kotorannya juga membuat kulit jadi gatal-gatal. Jadi tidak memungkinkan ruang kelas itu digunakan untuk siswa belajar," ungkapnya.
Terkait kondisi itu, disebut Ibnu Hajar, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mengusir ribuan kelelawar di sekolah yang dipimpinnya itu.
Pihaknya juga sudah melaporkan hal itu ke Dinas Pendidikan Merangin.
"Sudah banyak upaya kita lakukan, seperti pengasapan, mengunakan jaring, bahkan juga sampai menggunakan darah ayam. Tapi tidak membuahkan hasil, sudah lebih 20 tahun kelelawar bersarang di sini," sebutnya.