TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - I Gede Adi Suardina (5) berulangkali berusaha memeluk kakeknya, Nyoman Cinta (56) di teras rumahnya, Banjar Rendetin, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, Senin (11/1/2016).
Ia merasa malu ketika ada orang lain yang menemuinya, karena kondisi fisiknya yang berbeda dengan anak-anak lain seusianya.
Kulit di sekujur tubuhnya terlihat bersisik.
Sesekali sisik-sisik kulitnya itu mengelupas dengan sendirinya.
Cinta mengatakan, kulit cucunya itu sudah bersisik sejak lahir.
"Kulitnya kayak plastik bening terus lama-lama mengkerut ketika baru lahir," ucapnya.
Sesaat setelah lahir, Adi sempat mendapatkan perawatan selama beberapa hari di RSUD Buleleng.
Namun perawatan itu tidak membuat kondisinya lebih baik, sampai bocah ini beranjak usianya.
Sampai pada akhirnya dua tahun lalu ada sebuah yayasan kesehatan yang rutin memeriksa kesehatannya setiap dua bulan sekali.
"Sejak itu lebih baikan sedikit, sekarang agak lebih halus kulitnya dibandingkan dulu," katanya.
Adi selalu menghindar ketika ada sinar matahari. Pada saat-saat tertentu kulitnya merasa perih dan terasa gatal.
Ia berharap cucunya itu mendapatkan pengobatan yang tepat, sehingga cepat sembuh.
Di Banjar Rendetin bukan Adi saja yang kulitnya bersisik. Komang Tisnayasa (7), anak ketiga Wayan Muderawan (43) dan Nengah Sina (35) juga mengalami hal yang sama.
Bahkan selain kulitnya yang bersisik, kelopak matanya memutih dan menyebabkan bocah ini rabun.