News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mafia Ginjal

Habis Jual Ginjal Uang Habis, Ada yang Buat Bayar Utang, Ada yang Digondol Maling, Begini Kisahnya

Editor: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Perdagangan organ tubuh manusia secara ilegal masih terjadi di Indonesia. Akhir Januari 2016, Bareskrim Polri mengungkap sindikat perdagangan ginjal ilegal beromzet ratusan juta rupiah.

1. Hasil Jual Ginjal Digondol Maling

KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI - Ipan Sopian (18) saat menunjukan luka bekas operasi pengangkatan ginjal di kediamannya di Kamoung Simpang Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin (1/2/2016)

Ipan Sopian hanya bisa terduduk lemas. Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah kondisi yang tengah dirasakan pemuda 18 tahun itu.

Pada Agustus 2015 silam, Ipan mendadak berlimpah rupiah. Dana sebesar Rp 75 juta dikantonginya dalam waktu sekejap, hasil menjual ginjal kirinya.

Seketika, Ipan memborong barang berharga, seperti televisi LED, motor, PlayStation, serta emas untuk mempercantik istrinya.

Namun, malang tak bisa ditolak.

Harta hasil menjual ginjalnya lenyap sekejap digondol maling.

Ironisnya, peristiwa itu terjadi hanya berselang dua hari setelah Ipan memborong sejumlah barang berharga.

Ipan mengisahkan, singkat cerita, Ipan pergi bersama istrinya meninggalkan rumah untuk berkunjung ke rumah saudaranya.

Ipan kaget saat melihat isi rumahnya telah berantakan diacak-acak maling.

"PlayStation, emas 23 gram, TV, handphone, dan uang Rp 2,3 juta dicolong dua hari setelah saya dapat uang," ucap Ipan saat ditemui di kediamannya di Kampung Simpang, Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin (1/2/2016).

Uang hasil jual ginjalnya masih tersisa sekitar Rp 11 juta."Saya buru-buru bayar utang. Total tersisa sekitar Rp 7 juta.Itu yang jadi biaya hidup saya sampai sekarang," kata dia.

Dengan kondisi tanpa satu ginjal, Ipan mengaku sulit untuk bekerja.

Kondisi badannya kini sudah tak mampu beraktivitas berat.

"Sekarang badan cepat lemas, gak bisa kerja berat," kata pria lulusan SD itu.

Dia berharap ada pihak yang bisa merekrutnya untuk bekerja.

"Saya lumayan bisa servis motor. Inginnya sih kerja di bengkel," tutur dia.

Kini, Ipan hanya bisa meratapi nasib malangnya di rumah kontrakan semipermanen bersama istri dan anak lelakinya yang baru berusia setahun.

Sejak kecil, Ipan sudah terbiasa hidup mandiri.

Ibunya meninggalkan Ipan untuk bekerja di Arab Saudi.

"Ayah saya ninggalin saya sejak kecil. Saya hidup sendiri di sini," kata dia.

Ipan adalah salah satu warga Bandung yang menjadi korban penjualan organ tubuh melalui perantara tersangka Yana Priatna alias Amang.

Polisi telah menangkap tiga pelaku penjualan ginjal ilegal. Ketiganya diringkus di salah satu rumah di Bandung pada awal Januari 2016. (Kontributor Kompas Bandung, Dendi Ramdhani)

Selanjutnya
Halaman
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini