Menurutnya, polisi mudah mengidentifikasi bekas kejahatan komplotan penjahat besar.
Biasanya penjahat besar meninggalkan jejak khusus. Berdasar jejak khusus ini polisi bisa mengidentifikasi bahwa kejahatan itu dilakukan oleh kelompok tertentu.
“Makanya di Surabaya itu komplotannya sangat banyak. Satu kelompok diungkap, muncul kelompok lainnya,” tambahnya.
Usia anggota komplotan pun bervariasi. Banyak remaja yang masih dalam kategori anak di bawah umur bergabung dalam komplotan penjahat.
Manang menduga para remaja ini bergabung di komplotan penjahatan kurang aktif atau jarang masuk sekolah.
Manang menegaskan guna menekan angka kriminalitas bukan hanya tugas kepolisian. Orang tua dan warga juga harus berperan dalam menekan angka kriminalitas ini.
Orang tua dan warga harus memantau aktivitas remaja atau tetangga yang mencurigakan.
“Kami tidak bisa sendirian karena tenaga kami terbatas,” terang Manang.