Akses-nya yang akan diperkuat.
“Selama ini belum bisa dipromosikan besar-besaran, karena bandaranya juga belum berstatus internasional. Harus diperpanjang landasannya, harus dinaikkan menjadi internasional, sehingga ada TPI Tempat Pemeriksaan Imigrasi sendiri, sehingga bisa dirintis direct flight ke sana,” ucap Menpar.
Kemenpar dalam setiap promosi, selalu dilihat unsur 3 A itu, atraksi, akses, dan amenitas. Jika belum lengkap, pasti belum akan dipromosikan besar-besaran.
Sebaliknya, kalau sudah siap, maka akan digeber agar orang tahu dan mau datang ke objek tersebut. Itulah mengapa ada istilah 3 Greaters, Bali-Jakarta-Batam, untuk menegaskan bahwa tiga titik inilah sebenarnya yang paling ready untuk dipromosikan. Kini ditambah 10 prioritas, yang persentasenya 60-70 persen sudah siap dipromosikan.
Itu juga sekaligus menjawab pertanyaan, “Pengembangan destinasi dulu, atau promosi dulu yang harus didahulukan?”
Jawabannya, kontekstual sekali. Mana-mana yang sudah ready, atmosfer pariwisata sudah terbentuk, langsung dipromosikan. Mana yang harus dibenahi destinasinya, ya disempurnakan dulu.
“Tidak harus menunggu 100 persen, sudah harus diperkenalkan ke dunia, sehingga ketika tiba saatnya sudah ready, tinggal menginjak gas lebih kencang,” ucap Arief Yahya.